Fars News, Selasa (28/11/2023) melaporkan, sistem pengintaian intelijen tanpa awak, dan berawak termasuk kapal permukaan, kapal selam dan pesawat, milik AL Militer Iran, terutama drone, melacak dan mengintai armada kapal induk AS di Teluk Aden, dan Laut Oman. Sistem pengintaian intelijen AL Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, melakukan pertukaran informasi dengan sistem intelijen AL Militer Iran, mengawasi penuh Selat Hormuz, untuk melacak serta mengintai kapal induk AS. Menurut keterangan jajaran komandan, dan pejabat tinggi Republik Islam Iran, kehadiran armada kapal induk AS, USS Dwight D. Eisenhower, tidak akan menciptakan perubahan dalam situasi keamanan kawasan Asia Barat.
Sebaliknya, kehadiran armada militer Amerika Serikat, justru akan menciptakan ketegangan, dan ketidakamanan di kawasan Asia Barat. Negara-negara kawasan, kata pemerintah Iran, tanpa intervensi pihak asing pun mampu menjaga keamanan kawasan, dan tidak membutuhkan kehadiran AS. Sebelumnya, Komandan Angkatan Laut, Koprs Garda Revolusi Islam Iran, IRGC mengatakan, kapal induk Amerika Serikat, memasuki Teluk Persia, melalui Selat Hormuz, setelah menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan Militer Iran. Ia menuturkkan, "Drone-drone Iran, terbang di atas kapal Amerika, dan memberi peringatan ke helikopter-helikopter Amerika, untuk mendarat di geladak kapal, dan orang-orang Amerika, mematuhinya." (HS)
342/