Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Minggu

26 November 2023

15.16.40
1415033

Indonesia:

Syukuran Milad Muhammadiyah oleh PCIM Iran Digelar di Kota Qom

Dalam sambutannya, Syahrul Ramadhan, MA selalu ketua PCIM Iran mengatakan, “Isu yang paling hangat mewarnai dunia Islam saat ini adalah isu persatuan Islam. Terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah internal umat Islam. Masalah Palestina berlarut-larut karena sampai saat ini persatuan itu belum terwujud secara ideal.”

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, bertempat di Husainiyah Ummmu Abiha kota Qom Iran, Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muhammmadiyah Iran menggelar acara syukuran dan munajat doa Milad Muhammmadiyah ke 111 dengan tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta” pada Kamis (23/11). Dalam sambutannya, Syahrul Ramadhan, MA selalu ketua PCIM Iran mengatakan, “Isu yang paling hangat mewarnai dunia Islam saat ini adalah isu persatuan Islam. Terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah internal umat Islam. Masalah Palestina berlarut-larut karena sampai saat ini persatuan itu belum terwujud secara ideal.”

“Selama di Iran, saya merasa bahwa persatuan Islam itu bukan utopia. Dan tidak mungkin juga Allah memerintahkannya dalam Al-Qur’an kalau umat Islam tidak bisa mewujudkannya. Di Iran saya melihat persatuan Islam sangat mungkin terjadi. Buktinya, Muhammadiyah ada di Iran. Teman-teman pelajar Indonesia di Iran yang mungkin dalam persepsi banyak orang, bahwa semuanya Syiah dan isu yang berkembang muslim non Syiah didiskriminasi di Iran, namun Muhammadiyah tidak ada yang menghalangi eksistensinya di Iran. Bahkan kenyataannya organisasi Muhammadiyah aktif melakukan kegiatan di Iran dengan aman bahkan difasilitasi.” Tambah aktivis Muhammadiyah yang studi S3 di Universitas Internasional Almustafa Teheran ini.

“Contoh kecilnya, Milad Muhammadiyah ke 111 yang dilaksakan oleh PCIM Iran tahun ini dilaksanakan di Husainiyah. Husainiyah adalah tempat pertemuan yang biasa digunakan untuk kegiatan muslim Syiah pada hari hari perayaan muslim Syiah. Namun Muhammadiyah diperbolehkan untuk menggunakannya.” Tambahnya lagi.

Sementara itu, Ust. Suharbul, MA selaku penasehat PCIM Iran dalam ceramahnya mengatakan, “Saya mengawali pengkajian keislaman saya, dengan bergabung di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Saat itu motto yang kerap digunakan organisasi pelajar dan keislaman ini adalah "Nuun Walqalami Wamaa Yasturuun" yang artinya "Nuun, Demi Pena dan Apa yang Dituliskannya”, yang diambil dari surah al-Qalam ayat 1. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah menekankan gerakannya pada keilmuan. Itulah yang kemudian membuat saya semangat dan begitu mencintai ilmu. Bahkan membuat saya sampai berada di negeri Persia ini, yang dikenal memiliki tradisi keilmuan yang sangat tinggi sejak dulu.”

“Sebagaimana para Nabi menyampaikan wahyu Allah pada umat, tugas kaum terpelajar atau intelektual adalah menyebarkan ilmu di antara umat.” Ujar Ust. Suharbul pada bagian lain penyampaiannya.

Selain turut dihadiri elemen organisasi lain di Iran seperti Kahmi, HPI dan KKS Iran, acara syukuran Milad Muhammadiyah juga dihadiri sejumlah dosen dari tiga kampus Indonesia yang sedang melaksanakan Short Course di Qom Iran, yaitu dari Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, UIN Siber Syaikh Nurjati Cirebon dan Universitas Paramadina Jakarta.