Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, 51 ulama dan cendekiawan muslim mengeluarkan fatwa di Aljazair untuk memboikot perusahaan yang mendukung rezim Zionis. Abd al-Razzaq Qassum, ketua Asosiasi Cendekiawan Muslim Aljazair, mengumumkan berita ini dan berkata, “Fatwa ulama ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza dan wilayah Palestina lainnya.”
Menyatakan bahwa rezim Zionis melakukan genosida di Gaza, dia menyatakan, “Kejahatan ini dilakukan dengan dukungan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, dan meskipun kami menyaksikan kurangnya tanggapan yang tepat dari sebagian besar negara Arab Islam, kami menganggapnya sebagai tindakan kami. Tugas kita, mari kita dukung saudara-saudara kita di Palestina dan jihadnya.”
Ulama Aljazair ini kemudian menekankan dalam fatwanya, “Memboikot produk perusahaan pendukung rezim Zionis merupakan salah satu bentuk perlawanan dan dianggap sebagai senjata efektif untuk tujuan tersebut.”
Mereka menyebut boikot sebagai salah satu metode jihad finansial dan menyatakan, “Dalam situasi sulit saat ini, memboikot perusahaan-perusahaan yang mendukung rezim Zionis adalah kewajiban syariah karena akan merugikan mereka dan perusahaan-perusahaan tersebut akan terpaksa berhenti mendukung rezim Zionis.”
Para sarjana Aljazair menyerukan kepada lembaga-lembaga ilmiah, organisasi sosial dan organisasi non-pemerintah, serikat pekerja dan media sosial dunia Islam untuk mengajak masyarakat memboikot produk-produk perusahaan yang mendukung rezim Zionis.