Dr. Muhammad Reza Ebrahimi, perwakilan Konselor Kebudayaan Iran, menyampaikan bahwa Iran telah menjalin kerjasama dengan berbagai universitas di Indonesia. Beliau juga mengakui kegiatan ini sebagai langkah positif dalam membangun tradisi kolaborasi dan pertukaran ilmu antarbangsa. Terkait hal tersebut, Rektor IAIN Kerinci, Dr. H. Asa'ari, M.Ag., menekankan pentingnya kegiatan internasional dan nasional sebagai sarana untuk memperkaya pengalaman dan mengadopsi ilmu dari negara lain.
"Kegiatan semacam ini harus diadakan secara berkala untuk menjaga kolaborasi dengan pihak luar. Melalui pertukaran ilmu, kita dapat mengadopsi keunggulan dalam bidang pendidikan, sebagaimana yang dilakukan oleh Iran dalam pembelajaran sains dan teknologi," jelasnya.
Dekan FTIK, Dr. Hadi Candra, S.Ag., M.Pd., menyampaikan kegiatan ini sebagai langkah awal upaya kita untuk terus berikhtiar meningkatkan kualitas lembaga pendidikan kita demi mewujudkan lulusan yang kredibel, berkualitas dan profesional.
"Kegiatan ini sebagai langkah awal upaya kita untuk terus berikhtiar meningkatkan kualitas lembaga pendidikan kita demi mewujudkan lulusan yang kredibel, berkualitas dan profesional," ujarnya.Selain Konselor Budaya Iran, seminar yang diselenggarakan secara daring dan luring ini juga hadiri oleh unsur pimpinan IAIN Kerinci diantaranya Wakil Rektor II, Dr. Jafar Ahmad, M.Si., Dekan FTIK, Dr. Hadi Candra, S.Ag., M.Pd., Muhd Odha Meditamar, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan MPI, serta dosen-dosen FTIK. Mahasiswa MPI semester 1, 3, dan 5 turut berpartisipasi, diharapkan dapat mengembangkan wawasan mereka dalam bidang pendidikan Islam. Kegaiatan ini dilanjutkan dengan Seminar Internasional dengan pemateri yaitu Dr. H. Kiki Mikail, M.A., dan Dr. M. Nursen, M.Pd., yang dipandu oleh moderator oleh Ali Marzuki Zebua, M.Pd. Selain seminar, diadakan pula pameran virtual bertajuk “Gaza, Arena Kekuatan dan Penindasan” yang digelar atas kerja sama antara Universitas Kerinci dan konsuler kebudayaan Iran di Indonesia. Dalam pameran ini ditampilkan 50 foto yang berfokus pada syuhada perempuan dan anak-anak.(PH)