Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Sabtu

11 November 2023

18.40.39
1410686

Sayid Hasan Nasrallah:

Kebrutalan di Gaza Tunjukkan Wajah Sebenarnya dari Entitas Zionis

"Hari Syahid tahun ini terjadi pada saat peristiwa-peristiwa luar biasa, yang merupakan hal yang harus saya bahas dalam sisa pidato ini. Kejahatan perang terhadap Gaza sungguh luar biasa, blokade terhadap 2 juta orang dan pemboman rumah sakit, masjid dan gereja tanpa reaksi internasional yang berarti. Kebrutalan peristiwa yang terjadi di Gaza menunjukkan wajah sebenarnya dari entitas Zionis."

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Sayid Hasan Nasarallah mengawali pidatonya pada peringatan Hari Syahid, yang diselenggarakan oleh Hizbullah di pinggiran selatan Beirut dan berbagai wilayah Lebanon, Sabtu (11/11), dengan mengatakan, "Ini adalah hari untuk mengingat semua para syahid, saya menyambut para hadirin yang terhormat dan menyatakan kebanggaan yang besar terhadap para syahid kita. 11/11 adalah hari yang memperingati setiap syahid Hizbullah sejak awal Perlawanan Hizbullah, hingga para syahid terakhir, yaitu mereka yang pemakamannya diadakan hari ini."

"Pada tanggal 11 November 1982, itu adalah hari ketika kami menargetkan lebih dari 100 IOF di Tyre Lebanon. Tanggal ini dipilih setelah operasi tak tertandingi yang dilakukan terhadap markas gubernur militer "Israel" di Tyre, setelah itu 3 hari berkabung diumumkan di entitas pendudukan. Operasi ini dilakukan oleh pangeran syuhada yang rela berkorban, Ahmad Kassir. Ini mempermalukan musuh, seperti yang terjadi pada tanggal 7 Oktober, dan operasi ini masih menjadi operasi paling signifikan melawan musuh pendudukan." Katanya, 

"Karena mati syahid adalah penentu kemenangan, dan inilah yang dikatakan Imam Khomeini dalam peristiwa Karbala, dengan kemenangan darah diatas pedang. Pengeboman markas besar gubernur militer Israel di Tyre pada tahun 1982 masih merupakan operasi terkuat dan terhebat dalam sejarah perlawanan." Lanjutnya. 

Sayid Nasrallah juga berkata, "Para syuhada yang kami cintai gugur di jalan Allah, mereka menyandang derajat yang tinggi di hadapan Allah yang tak mampu kita raih dengan akal kita yang terbatas, para syuhada kita adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, para nabi-Nya, para malaikat, kitab suci, dan hari akhir. Para syahid kami adalah orang-orang yang mempunyai bashirah [tak tertandingi]. Mereka adalah orang-orang yang berjihad, kerja keras, penuh pengorbanan, memikul tanggung jawab, mereka adalah orang-orang yang tidak mengharapkan pujian atau ucapan terima kasih dari siapa pun kecuali Allah."

Sayid Nasrallah berkata, "Para pejuang di garis depan membawa sifat-sifat yang sama ketika mereka berangkat ke medan perang tanpa ragu-ragu. Keluarga para syuhada adalah orang-orang yang sabar, rela berkorban, menerima dan bangga atas pilihan Allah bagi mereka, sebagaimana halnya anak-anak tercinta mereka.  Salah satu penderitaan tersulit menurut Al-Qur'an adalah kematian seorang anak. Keluarga para syuhada memikul beban ini selain melanggengkan jalan yang anak-anaknya telah berkorban untuk itu. dan kami menemukan merekalah yang paling baik dalam melanggengkannya."

"Hari Syahid tahun ini terjadi pada saat peristiwa-peristiwa luar biasa, yang merupakan hal yang harus saya bahas dalam sisa pidato ini. Kejahatan perang terhadap Gaza sungguh luar biasa, blokade terhadap 2 juta orang dan pemboman rumah sakit, masjid dan gereja tanpa reaksi internasional yang berarti. Kebrutalan peristiwa yang terjadi di Gaza menunjukkan wajah sebenarnya dari entitas Zionis." Terangnya.

"Israel ingin menundukkan rakyat Palestina, Lebanon, dan seluruh rakyat dan negara di kawasan. Israel menganggap setiap rumah dan setiap keluarga di Gaza sebagai bagian dari Hamas. Tujuan dari apa yang terjadi di Gaza dan kejahatan ini adalah untuk membuat masyarakat menyerah dan melupakan tanah, tawanan, dan tempat suci Palestina. Apakah rakyat Lebanon menyerah pada perlawanan mereka selama perang tahun 2006 setelah menyaksikan semua pembantaian dan kehancuran? Tidak!. Mereka justru semakin teguh dalam keyakinan dan kepercayaan mereka pada Perlawanan." Tanyanya. 

Sayid Nasrallah kemudian menyoroti beberapa media dan jurnalis Arab dan Internasional, yang secara langsung atau tidak langsung, membantu Israel dalam narasi dan alasannya. Ia berkata, "Seharusnya yang berputus asa adalah Israel, bukan Palestina dan Lebanon! Dan generasi baru pejuang perlawanan akan lahir dan akan melanjutkan perjuangan, hingga tujuan akhir, yaitu kehancuran entitas Israel!"

Sayyed Nasrallah menyatakan bahwa "pejuang perlawanan di Gaza dan Palestina" melakukan "pekerjaan keras" untuk menggagalkan normalisasi hubungan dengan Israel dan dunia Arab. "Ada perubahan opini publik di negara-negara Barat mengenai narasi Palestina, dan ini merupakan pencapaian yang luar biasa Amerika adalah satu-satunya pihak yang terus menyatakan keengganan mereka untuk melakukan gencatan senjata, mereka dan pengikut bawahan mereka, Inggris." Jelasnya.

"Bahkan jika negara-negara Arab dan negara-negara regional tidak ingin berkontribusi dalam pertempuran dan perlawanan, hal yang paling tidak, bisa mereka lakukan, adalah bersatu dan menyerukan gencatan senjata. Tidak bisakah negara-negara Islam setidaknya membuka penyeberangan Rafah untuk mengirim bahan bakar, obat-obatan dan bantuan serta bantuan lainnya?. Ini adalah perang multi front, termasuk Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Suriah, Irak dan Yaman. Kami memuji saudara-saudara Ansarullah yang berani di Yaman, yang telah membombardir entitas Israel. Sayangnya, negara-negara Arab secara aktif berupaya menentang perlawanan Yaman." Tambahnya. 

Sayid Nasrallah berkata, "Serangan pasukan Yaman yang diberkati menyebabkan tekanan lebih besar terhadap pemerintah pendudukan. Musuh terpaksa memindahkan sebagian sistem pertahanan udara Iron Dome dan Patriot dari Palestina selatan dan utara ke Eilat. Perlawanan Irak yang berani, menargetkan pangkalan-pangkalan Amerika lebih dari 46 kali sejak perang, meskipun kekuatan penuh militer AS ditempatkan di laut dengan kapal induk. Jika Amerika ingin operasi terhadap mereka dihentikan, mereka harus menghentikan agresi terhadap Gaza! Suriah, meskipun berada dalam kondisi sulit, menerima perlawanan dan memikul tanggung jawab penuh. Suriah terlibat dalam perang selama 12 tahun dan sanksi yang melumpuhkan, di mana mereka melawan ISIS, yang disponsori dan didukung oleh Amerika Serikat."

"Dukungan Iran terhadap Palestina sudah terbukti dan jelas, dan jika ada perlawanan terhadap Israel, yakinlah itu mendapat dukungan Iran. Jika perlawanan di Lebanon dan Palestina atau gerakan apa pun di kawasan ini mempunyai kekuatan, itu karena dukungan Iran.  Iran tidak mengambil keputusan atas nama gerakan perlawanan, namun akan tetap menjadi pelindung dan pendukungnya. Operasi perlawanan Islam di Lebanon terus berlanjut meskipun ada semua tindakan pencegahan pendudukan ‘Israel." Ungkapnya.

Sayid Nasrallah berkata, "Kami menghadapi ancaman drone tempur Israel yang tidak kami alami pada perang tahun 2006, dan kami beradaptasi dengan hal ini. Untuk pertama kalinya, kami menggunakan drone bunuh diri melawan musuh Zionis, menggunakan rudal Burkan dengan hulu ledak 500kg."

Sayid Nasrallah menyatakan bahwa 300 Tentara Israel yang terluka dirawat di rumah sakit di Galilea akibat serangan Hizbullah. "Bagaimanapun musuh Israel masih terus menyembunyikan jumlah kerugian di pihak mereka. Sebelumnya banyak pihak masih belum pasti apakah itu serangan Hizbullah atau pemboman IOF yang tidak disengaja. Dan Israel tidak pernah terbuka mengakui serangan dahsyat Hizbullah ke markasnya."

"Kami menerbangkan drone pengintai ke Israel, yang kembali ke Lebanon dengan gambar dan intelijen yang presisi Kami belum mengumumkan hal ini sejauh ini, drone pengintai kami melakukan perjalanan jauh ke Israel, bahkan melewati Acre dan Haifa! Kita berada dalam pertarungan keteguhan, kesabaran dan akumulasi prestasi, pertarungan mengumpulkan poin seiring berjalannya waktu. Netanyahu bingung dan tersesat, pendapatnya berubah lebih dari sekali pada hari yang sama, dan hal yang sama juga terjadi pada menteri pertahanannya! Musuh pasti gagal mencapai semua tujuannya meskipun terjadi pembantaian besar-besaran!" Terangnya.

Di bagian lain orasinya, Nasrallah berkata, "Setelah 7 Oktober, Israel berbeda dari Israel sebelumnya, dan inilah yang akan dibuktikan pada tahap selanjutnya. Waktu tidak berpihak pada musuh, terjadi kegagalan di lapangan dalam menundukkan Gaza dan adanya pergeseran opini dunia, dan Israel khawatir akan perluasan front lain. Semua faktor, termasuk jumlah orang Israel’ yang ditangkap, akan menekan musuh, dan kita harus terus melakukan hal tersebut. Kami berjanji kepada semua syuhada kami untuk melanjutkan jalan ini guna mempertahankan tujuan mereka dan menghimpun pencapaian-pencapaian mereka guna mencapai kemenangan, yang pasti akan datang!"

"Kemenangan akan datang! akan datang! akan datang Insya Allah! dan generasi kita akan menyaksikan pembebasan Al-Quds dan salat di Masjid Al-Aqsa." Tutupnya.