Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov hari Jumat (20/10/2023) mengatakan,"Moskow berkomitmen terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perlunya pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan tahun 1976".
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke wilayah pendudukan Palestina dan Tepi Barat, dan meminta rezim Zionis dan kelompok perlawanan untuk mengakhiri konflik.
Selama lebih dari tujuh dekade, tentara rezim Zionis menyerang kota-kota, desa-desa dan kamp-kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat, Quds dan Jalur Gaza setiap hari.
Selain itu, rezim Zionis juga merampas perdamaian dan keamanan orang-orang Palestina yang tertindas.
Berlanjutnya pendekatan rasis rezim Zionis dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina yang tertindas menyebabkan perlawanan Palestina yang memberikan pukulan berat terhadap Israel dalam operasi “Badai Al-Aqsa” pada tanggal 7 Oktober 2023.
Rezim Zionis menembus kekalahannya menghadapi pasukan perlawanan Palestina dengan membunuh warga sipil Palestina, dan menghancurkan perumahan, layanan medis, masjid dan gereja, serta tempat berkumpulnya para pengungsi Palestina di Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 4.137 warga Palestina gugur, dan lebih dari 13.000 orang terluka dalam serangan brutal rezim Zionis di Gaza.(PH)
342/