Mick Wallace, seorang legislator Irlandia di Parlemen Eropa bereaksi terhadap perintah baru rezim Zionis kepada staf Rumah Sakit Al-Kuwaiti di Gaza untuk memulangkan pasien di rumah sakit tersebut dan mengosongkannya.
Wallace menulis dalam pesannya di jejaring sosial X, dengan mengatakan, "Rezim brutal manakah yang memerintahkan dokter rumah sakit untuk membiarkan pasiennya?"
“Komunitas internasional harus menarik dukungan tanpa syaratnya terhadap pemerintah apartheid Israel, karena mereka tidak menghormati hukum internasional dan hak asasi manusia,” tulis Wallace.
Wallace sebelumnya memperingatkan bahwa penolakan Uni Eropa untuk mengutuk kejahatan rezim Zionis terhadap warga Palestina di Gaza menjadikan mereka sebagai kaki tangan Tel Aviv dalam genosida orang-orang Palestina.
Sebelumnya, kepala rumah sakit al-Kuwaiti di Gaza mengatakanbahwa agen rezim Zionis menelepon dan meminta rumah sakit tersebut segera dikosongkan.
Dalam sebuah pernyataan, Organisasi Kesehatan Dunia mengecam keras tekanan rezim Zionis untuk mengosongkan rumah sakit di Gaza, dan menyatakannya sebagai “hukuman mati” bagi mereka yang sakit dan terluka.
Menteri Kesehatan Palestina juga meminta masyarakat internasional, PBB dan organisasi hak asasi manusia serta kemanusiaan internasional untuk segera memberikan dukungan kepada rumah sakit, pusat kesehatan, ambulans, tenaga kesehatan serta orang sakit dan terluka yang terkena dampak serangan pemboman rezim Zionis setiap hari.
Organisasi Kesehatan Dunia Selasa pagi mengumumkan bahwa nyawa 3.500 pasien di Gaza berada dalam bahaya karena blokade total jalur ini oleh rezim Zionis dan kurang akses terhadap obat-obatan dan peralatan medis.(PH)
342/