Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Selasa

10 Oktober 2023

16.13.24
1399719

Mencermati Tindakan Provokatif AS dalam Mendukung Rezim Zionis

Menyusul serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok pejuang Palestina di wilayah sekitar Jalur Gaza, yang menunjukkan kelemahan dan kepasifan rezim Zionis, Amerika Serikat telah merencanakan dan menerapkan langkah-langkah provokatif sejalan dengan apa yang disebut sebagai dukungan dan penguatan Tel Aviv.

Kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, Gerakan Hamas, bersama dengan gerakan Palestina lainnya, khususnya gerakan Jihad Islam Palestina, memulai operasi Badai Al-Aqsa terhadap rezim Zionis pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kepasifan total rezim ini dan menyebabkan guncangan besar bagi Zionis.

Amerika berencana untuk membawa kapal angkatan laut dan pesawat militernya lebih dekat ke Wilayah Pendudukan Palestina sebagai dukungan terhadap Tel Aviv.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada hari Minggu, Saya telah memerintahkan pemberangkatan kapal induk Gerald Ford ke Mediterania timur untuk memperkuat upaya pencegahan regional.

Seorang pejabat Amerika juga mengumumkan bahwa Amerika mengerahkan sekitar 20 hingga 25 pesawat tempur F-15 dan F-35 di Asia Barat sebagai bagian dari rencana untuk memperkuat posisi pasukannya di wilayah tersebut, yang akan dikerahkan ke Teluk Persia.

Hamas: AS Pikirkan Dampak Pengiriman Kapal Induk untuk Bantu Zionis

Pejabat Amerika ini lebih lanjut menyatakan, Tujuan pengerahan jet tempur tambahan ini adalah untuk memperkuat pencegahan terhadap Iran atau untuk memperluas perang di luar perbatasan Israel.

Tindakan Washington jelas ditujukan untuk memperkuat moral rezim Zionis dan mengintimidasi para pendukung Palestina di kawasan.

Namun, perlawanan Palestina bukan hanya tidak terintimidasi oleh gerakan-gerakan tersebut, tetapi justru memperingatkan Washington mengenai petualangan apa pun.

Terkait hal ini, juru bicara Hamas mengatakan bahwa Amerika harus mewaspadai konsekuensi pengiriman kapal induknya ke dekat Israel.

Juru bicara Hamas menekankan, Pengumuman Amerika Serikat tentang pengerahan kapal induk di wilayah tersebut untuk mendukung Israel adalah partisipasi nyata dalam agresi terhadap rakyat kami.

Terlepas dari perbedaan taktis antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Zionis Benjamin Netanyahu, Amerika Serikat, sebagai pendukung utama dan tanpa syarat Zionis Israel, selalu mengecam tindakan kriminal rezim Zionis terhadap warga Palestina, termasuk membunuh mereka dengan dalih membela diri dan perampasan daerah-daerah dan mendukung pengusiran warga Palestina serta memberikan bantuan ekonomi dan militer paling banyak ke Tel Aviv di antara negara-negara Barat.

Menyusul serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok pejuang Palestina di wilayah sekitar Jalur Gaza, yang menunjukkan kelemahan dan kepasifan rezim Zionis, Amerika Serikat telah merencanakan dan menerapkan langkah-langkah provokatif sejalan dengan apa yang disebut sebagai dukungan dan penguatan Tel Aviv.

Sehubungan dengan itu, pasca operasi Badai Al-Aqsa, pemerintahan Biden mengumumkan akan segera mengirimkan tambahan perlengkapan militer dan amunisi kepada militer Zionis.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, merujuk pada komitmen Biden untuk menjaga keamanan rezim Zionis, menyatakan, Kami akan memastikan bahwa Israel mendapatkan alat yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.

Hubungan strategis AS-Israel selalu didukung oleh presiden AS. Secara khusus, meningkatnya penguatan militer rezim Zionis dan dukungan komprehensifnya dalam konteks penindasan dan pembunuhan terhadap warga Palestina dengan dalih membela diri merupakan puncak dari kebijakan Washington terhadap Israel.

Yang terpenting, pemerintahan Biden menaruh harapan besar terhadap realisasi cepat hal tersebut, mengingat upaya ekstensif untuk menormalisasi hubungan Arab Saudi dengan rezim Zionis, tetapi kini upaya tersebut kandas dengan adanya operasi Badai Al-Aqsa.

Al Nujaba Irak: Ikut Campur di Palestina, AS Terima Balasan Militer Kami

Surat kabar Amerika New York Times menulis bahwa serangan Hamas di Tel Aviv memupus harapan Presiden AS Joe Biden untuk bernegosiasi dan menciptakan keselarasan yang lebih besar di kawasan Timur Tengah melalui normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan rezim Zionis.

Washington, yang selama ini secara praktis mampu meninggalkan isu Palestina, khususnya solusi dua negara, dalam perundingan normalisasi hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv, tetapi kini mengambil posisi berbeda dan jelas mengalami kemunduran.


Dalam hal ini, Menteri Luar Negeri Amerika Blinken mengatakan pada hari Minggu bahwa cara terbaik untuk menyelesaikan masalah antara rezim Zionis dan Palestina adalah solusi dua negara.

Terlepas dari sikap ini, perlawanan Palestina menunjukkan melalui operasi mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya bahwa solusi damai terhadap Israel tidak efektif dan hak-hak rakyat Palestina hanya dapat dicapai melalui kekuatan dan memaksakan tuntutan pada rezim Zionis.(sl)

342/