Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Selasa

12 September 2023

08.07.32
1393134

Indonesia:

Ucapan Terimakasih Peziarah Arbain Indonesia kepada Bangsa Irak

Sejumlah peziarah dari Indonesia juga ikut serta dalam longmarch Arbain tahun ini. Melalui akun media sosial, mereka menceritakan pengalaman perjalanan mereka mulai dari hari pemberangkatan. Foto-toto maupun video aktivitas mereka selama prosesi Arbain, aktif mereka bagikan ke publik. Tujuannya agar netizen Indonesia bisa mengetahui pagelaran keagamaan terbesar di dunia ini.

Menurut Kantor Berita ABNA, prosesi peringatan Hari Arbain telah selesai. Momen peringatan Arbain yang dimulai dari 1 Safar tersebut, banyak meninggalkan kisah dan pengalaman berharga dari para peziarah. Dalam keterangan resmi Pengelola Kompleks Haram Sayid Abul Fadhl Abbas mengumumkan bahwa jumlah peziarah Arbain tahun ini di kota Karbala, Irak mencapai 22.019.146 orang.

Sejumlah peziarah dari Indonesia juga ikut serta dalam longmarch Arbain tahun ini. Melalui akun media sosial, mereka menceritakan pengalaman perjalanan mereka mulai dari hari pemberangkatan. Foto-toto maupun video aktivitas mereka selama prosesi Arbain, aktif mereka bagikan ke publik. Tujuannya agar netizen Indonesia bisa mengetahui pagelaran keagamaan terbesar di dunia ini.

Di antara yang aktif membagikan aktivitas Arbainnya, adalah pemilik akun FB Srie Wahyuniatie. Pemilik akun yang diketahui dari profilnya bermukim di Jakarta ini, membagikan aktivitasnya sebelum memulai jalan kaki ke Karbala dengan terlebih dahulu berziarah ke Makam Imam Ali as di kota Najaf. Tidak hanya di Najaf, ia juga mengunjungi kota Kufah dengan mendatangi Masjid Kufah, Masjid Hananah dan Masjid Sahlah. Ia memulai long march hari pertama menuju Karbala pada Minggu (3/9) dengan berangkat pada jam 4.15 sore hari. Ia menyebutkan suhu di sore hari itu 42 derajat. Selanjutnya dia aktif menshare foto-foto perjalananya sampai akhirnya tiba di tiang 1402 pada hari ketiga perjalanannya. 

Pemilik akun FB Bambang Irianto, kurang lebih melakukan hal yang sama. Di salah satu postingannya di FB, dia menulis, “Melihat dan merasakan keramahan masyarakat Irak menyambut para peziarah Imam Husein as sepanjang jalan Najaf menuju Karbala selama 4 hari. Mereka secara sukarela dan swadaya berlomba-lomba menyediakan semua kebutuhan peziarah Arbain baik makanan, minuman, tempat istirahat, tenaga dan semua fasilitasnya.”

“Makanan berat ringan berupa berbagai jenis nasi, roti beserta varian dan turunannya, bubur dengan kacang-kacangan penuh nutrisi. Dihidangkan minuman panas teh Irani dan Iraki dan kopi yang langsung diracik. Di beberapa tempat ada buah segar plum, kurma yang masih bertangkai, apel, anggur, semangka serta melon yang langsung dipotong dan dibagikan. Minuman segar jus dalam kotak kemasan jus berbagai buah maupun sirup buah.” Tambahnya.

“Untuk membersihkan badan, BAB dan BAK disiapkan baik temporer maupun permanen yang mudah dijangkau dengan berbagai kondisi. Tempat istirahat maupun tempat menginap (maukib) berupa tenda-tenda, gedung madrasah maupun rumah-rumah pribadi yang kamarnya diutamakan untuk para tamu sedangkan tuan rumah rela tidur di dapur atau tempat lainnya.” Lanjutnya.

Ia juga menulis, “Memijat untuk melepaskan penat dilakukan dengan tangan dan tambahan alat pijit disediakan di beberapa tempat. Kebersihan di tempat istirahat dan sepanjang jalan dilakukan oleh orang dewasa dan anak-anak. Anak-anak kelihatan sudah terbiasa melakukannya dan belajar berkhidmat sesuai kemampuannya. Di akhir acara para relawan maukib yang membersihkan tempat dan mebereskannya, menangis karena waktu khidmat kepada para peziarah Al-Husain as telah selesai, sudah tidak ada lagi peziarah yang lalu lalang di depan maukib mereka.”

“Betapa indahnya cinta demi Imam Husein dari peziarah maupun orang-orang yang berkhidmat kepadanya. Semoga kelak Allah kumpulkan kita dengan Al-Husaiin as.” Tutupnya. 

Sementara itu, aktivis media sosial, Iqbal Aji Daryono menceritakan pengalaman safar Arbainnya, melalui dua akunnya sekaligus. Melalui akun FB Iqbal Aji Daryono dan melalui akun Instagram @iqbal.aji.daryono. Menjawab rasa penasaran followersnya atas alasannya ikut dalam Longmarch Arbaeen, ia memberikan jawaban dan penjelasan melalui beberapa postingannya. Di antarannya dia menyebutkan, bahwa memang dia hobi jalan-jalan termasuk mendatangi tempat-tempat yang di luar mainstream. Dia menyebut dia pernah ke India dan juga pernah memasuki zona merah berbahaya di Papua. Alasan lainnya dia menyebutkan, bahwa sebagai muslim dia ingin mendekatkan diri dan lebih mengenal mengenai Imam Husain. Imam Husain disebutnya bukan hanya milik muslim Syiah namun juga milik semua muslim apapun mazhabnya, dan menziarahi makam cucu Nabi tersebut adalah merupakan keutamaan. 

Pada postingan terbarunya pada Minggu (10/9), dua hari setelah tiba dari Irak, ia mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan rakyat Irak atas pelayanannya terhadap para peziarah Arbain. Dia menullis, “Ucapan terima kasih kepada warga Irak yang telah sangat berbaik hati menyediakan rupa-rupa layanan dengan gratis tiss bagi jutaan peziarah Arbaeen. Mulai maukib tempat istirahat dan tidur, bantal-selimut, toilet darurat yang permanen maupun yang ala kadarnya, makanan minuman yang gak ada kurang-kurangnya, layanan kesehatan dan obat-obatan, tempat anak-anak bermain lengkap dengan guru PAUD-nya, dan macam-macam lainnya hingga reparasi sandal-sepatu yang jebol milik para peziarah, reparasi tas, HP, kacamata, bahkan sekadar anak-anak yang membagi seoles dua oles minyak wangi. Matur nuwun, piyantun-piyantun Irak, atas kebaikannya yang luar biasa.”

Menyertai ucapan terimakasihnya tersebut, Iqbal memosting sejumlah foto aktivitas warga Irak saat memberikan pelayanan kepada peziarah.

Pemilik akun Ismail Amin Pasannai, pasa postingan ucapan terimakasih kepada Irak, dia menulis, “Pementasan terbesar di dunia yang berlangsung sampai dua minggu non stop. Negara yang habis porak poranda karena perang dan masih belum lepas sepenuhnya dari kekisruhan dan pertikaian politik ini sulit dipercaya bisa menerima tamu asing 5 juta orang dalam seminggu dan dalam momen Arbain lalulintas udara Irak adalah paling sibuk di dunia.”

“Atas bangsa yang dulu punya peradaban besar ini, yang pernah menjadi pusat ilmu dan kemajuan dunia, saya berterimakasih atas semuanya. Atas perkhidmatan, pelayanan, ketulusan dan kebesaran jiwa. Semoga bangsa dan negara ini bisa sepenuhnya pulih sepulih-pulihnya dan terlepas dari kebuasan dan keserakahan asing yang masih terus berambisi mengeksploitasi negara ini. Terimakasih Irak.” Tambahnya. 

Pemilik akun Emil Siska, tidak kalah aktifnya membagikan pengalaman perjalananya dalam prosesi Arbain dari Najaf - Karbala. Pada bagian akhir dari rangkaian postingannnya, dia mengaku akan menuliskan pengalaman perjalanannya pada sebuah buku.

Dia menulis, “Ga bisa diceritakan detailnya di sosmed. Sebagian kecil sudah ada yang minta dikabari kalau buku sudah jadi. Ya Allah senang sejujurnya, tapi mungkin ga akan menuliskan soal dalamnya spiritual dan hanya berupaya nulisin apa yang dialami dari peziarah aja.”

“Terimakasi banyak, kepada orang-orang yang sedikit menanti dan berharap menjadi sebuah karya ini. Aku minta do'anya semoga tidak ada rasa ambisi supaya bisa ditulis hanya untuk berkhidmat ke imam. Untuk memupus toxic diriku, meleburkan ego dan belajar terus buat sendiri dan menjadi ahir kematian nanti menjadi akhir yang baik.” Tambahnya. 




Ia melanjutkan, “Seiring perjalanan yang berkali-kali hidup hampir celaka, dan berkali-kali juga selamat karena ku yakin masih dijagakan sama ajaran ini. Berjalanlah bertemulah dengan duri dan berbagai macam rintangan, terluka boleh saja tapi jangan hampiri lagi. Berhati-hati dan menghindarlah. Lanjutkan lagi perjalanan dan kau akan menemukan banyak hal yang tak ditemui dihari-hari sebelumnya. Aku yakin seyakin-yakinnya sesuatu dg niatan baik, manusia pasti akan terlindungi.”

“Salam alaika ya Husain, izin kami beranjak dari karbala. Terimakasih jamuan penuh kehangatan ini. Kami nyaman dekatmu, kami tenang dekatmu. Semoga sudi kiranya setelah pulang nanti menaungi kami dalam do'amu. Semoga yang ingin menziarahimu dipermudah. Amiin yaa Ilahi.” Tutupnya. 

Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Rabu, 6 September 2023 menjadi puncak peringatan Hari Arbain oleh Umat Muslim dan pecinta Ahlul Bait as di seluruh dunia.

Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husain as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.

Peristiwa pembantaian Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya pada 10 Muharam 61 Hijriah dikenal sebagai Tragedi Asyura. Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.

Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.

Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw.

Dalam rangka memperingati Hari Arbain, umat Islam khususnya umat Islam Syiah menziarahi makam Imam Husain as dengan berjalan kaki. Bagi penduduk Irak mereka ke kota Karbala diawali dari kota-kota tempat tinggal mereka sehingga jarak yang mereka harus tempuh mencapai ratusan kilo meter. Sementara peziarah asing, biasanya memulainya dari Najaf ke Karbala dengan jarak sekitar 90 km. Tradisi berjalan kaki ini tidak hanya diikuti warga muslim Syiah, umat Islam non Syiah juga ramai mengikutinya termasuk dari penganut agama lain. 

Sepanjang rute perjalanan menuju Karbala, warga setempat mendirikan tenda-tenda peristrahatan. Di tenda-tenda yang sediakan secara gratis buat peziarah beristrahat tersebut, warga setempat juga menyajikan dan membagikan makanan gratis.