Aksi penistaan Al-Quran di
beberapa negara Eropa, termasuk Denmark dan Swedia yang terjadi dalam
beberapa bulan terakhir telah memicu kemarahan umat Islam di seluruh
dunia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di sela-sela KTT G20 di India hari Minggu (10/9/2023) mengatakan,"Negara-negara dengan tingkat gerakan anti-Islamisme meningkat harus mengambil kebijakan yang lebih serius dalam masalah ini demi masa depan umat manusia,".
"Tidak seorang pun bisa mengharapkan kita untuk tetap diam terhadap aksi penistaan Al-Quran," kata Erdogan.
Presiden Turki juga mengatakan bahwa persetujuan keanggotaan Swedia di NATO bergantung pada suara positif dari parlemen negara tersebut.(PH)
342/