Menurut laporan Sputnik Senin
(11/9/2023) pagi, Scott Ritter, analis intelijen AS, mengatakan,"Saya
percaya bahwa pencapaian serangan balik Ukraina tidak akan pernah lebih
baik dan tidak akan pernah meningkat. Sebab mereka tidak akan pernah
memiliki pasukan sebanyak yang dimiliki saat ini,".
“Jadi saya pikir ada kenyataan baru di Barat tentang ketidakmungkinan mencapai tujuan serangan balasan Ukraina, terutama jika prasyarat untuk mencapai tujuan tersebut bahwa militer Ukraina dapat mempertahankan dan melanjutkan serangan besar-besaran dalam skala ofensif," ujar Ritter.
"Saya pikir serangan balik terakhir oleh pasukan Ukraina berada pada tingkat ini dan tidak lebih, dan kita telah mencapai tingkat konflik yang tinggi," tegasnya.
Volodymyr Zelensky, Presiden Ukraina baru-baru ini mengumumkan dimulainya serangan balik pasukan negara Ukraina terhadap tentara Rusia.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa pihak Ukraina telah kehilangan ribuan pasukannya dalam upaya melaksanakan serangan balik yang telah lama dijanjikannya di berbagai sumbu pertempuran.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya juga menyatakan bahwa pasukan Ukraina belum mencapai keberhasilan apa pun di wilayah mana pun.
Dalam hal ini, pejabat intelijen Inggris sebelumnya telah mengumumkan penilaiannya yang menunjukkan bahwa serangan balik Ukraina terhadap Rusia telah menimbulkan banyak korban jiwa di kedua pihak yang terlibat dalam perang tersebut.(PH)
342/