Menurut pengumuman Kementerian
Pertahanan Rusia, tentara Ukraina telah melakukan upaya ofensif yang
gagal sejak 4 Juni, yang menyebabkan Kyiv kehilangan lebih dari 43 ribu
tentara, dan sekitar 5 ribu peralatan militer yang berbeda, termasuk 26
pesawat dan 25 tank Leopard.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan hari Selasa (5/9/2023) mengumumkan setidaknya 11 operasi ofensif oleh tentara Ukraina terhadap posisi pasukan Rusia di poros selatan Donetsk, Kobyansk, Zaporizhzhia, Krasniliman dan Kherson berhasil dipukul mundur dalam serangan yang berlangsung 24 jam terakhir.
Kementerian Pertahanan Rusia menambahkan bahwa lebih dari 730 tentara Ukraina tewas dan sejumlah besar peralatan militer mereka hancur selama konfrontasi pasukan Rusia dengan serangan tentara Kiev di sumbu tersebut.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan 33 drone, 2 tank, 8 pengangkut personel lapis baja, serta kendaraan lapis baja, 21 kendaraan militer hancur dalam serangan terbaru.
Selain itu, 132 pangkalan pasukan dan peralatan milik beberapa batalion mekanis tentara Ukraina di wilayah Republik Luhansk, Republik Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia berhasil dihancurkan oleh pasukan Rusia.
Tentara Rusia juga mengumumkan, sejak dimulainya operasi militer khusus di wilayah Donbas pada 24 Februari 2022, sebanyak 6.409 drone Ukraina telah dihancurkan.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa gudang amunisi Ukraina dihancurkan oleh tembakan artileri tentara Rusia di wilayah Kherson.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan balasan Ukraina sebagai sebuah kegagalan.(PH)
342/