Kantor Berita Iran Press
melaporkan, Karl Nehammer, Kanselir Austria dalam sebuah wawancara
televisi pada Senin (4/9/2023) malam menunjukkan bahwa prioritas nomor
satu negaranya adalah keamanan pasokan energi.
"Jika hal ini terganggu, maka seluruh sistem kita akan terganggu, dan produksi serta penyediaan energi bagi masyarakat juga akan terganggu," kata Kanselir Austria.
Mengenai pembelian energi dari Rusia, Nehammer menegaskan, "Ini merepotkan.Tapi inilah kenyataan dalam tugas saya sebagai kanselir,".
Kanselir Austria menunjukkan bahwa perusahaan minyak dan gas Austria OMV memiliki kontrak pasokan gas dengan Gazprom Rusia hingga tahun 2040, dan pembatalan kontrak ini akan sangat merugikan Austria.
Alfred Stern, CEO perusahaan minyak dan gas Austria OMV beberapa waktu lalu juga menegaskan bahwa perusahaan ini akan terus membeli gasnya dari Rusia.
Meski mendapat kontrak alternatif dari sumber lain untuk memenuhi kebutuhan impor energi Austria, tapi Austria tidak memiliki rencana untuk mengakhiri kontrak jangka panjangnya dengan Gazprom Rusia.
Statistik menunjukkan bahwa sejak awal perang Ukraina, negara-negara anggota Uni Eropa telah meningkatkan impor gas cair dari Rusia sebesar 40 persen.(PH)
342/