Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Rabu

2 Agustus 2023

11.50.33
1384375

Rusia Siap Lanjutkan Perjanjian Biji-Bijian dengan Ukraina

Juru bicara Istana Kremlin mengumumkan bahwa Rusia siap untuk kembali ke perjanjian biji-bijian guna memfasilitasi ekspor produk Ukraina dan Rusia ke pasar dunia melalui Laut Hitam.

Perjanjian biji-bijian atau Koridor Gandum ditandatangani untuk mengurangi dampak perang antara Rusia dan Ukraina terhadap harga pangan global, terutama pasokan biji-bijian yang dibutuhkan oleh sejumlah negara pengimpor atas prakarsa Turki dengan kerja sama PBB yang ditandatangani 22 Juli 2022 di Istanbul.

Kontrak ini awalnya ditandatangani untuk jangka waktu 6 bulan dan diperpanjang dalam tiga periode dua bulan berturut-turut, dan batas waktu perpanjangan dua bulan ketiga dari kontrak ini juga berakhir.

Dmitry Peskov, Juru Bicara Istana Kremlin hari Selasa (1/8/2023) menekankan bahwa Moskow siap untuk kembali ke perjanjian biji-bijian segera setelah persyaratan Rusia dipenuhi.

Sebelumnya, Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar dan Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, mengatakan bahwa ada tanda-tanda minat Rusia untuk kembali ke perundingan biji-bijian Laut Hitam 

Selama dua bulan terakhir, pemerintah Turki mencoba memperbarui kontrak ini lagi, namun karena ketidakpuasan Rusia terhadap penerapan ketentuan yang diinginkan Moskow, pembaruannya ditempatkan dalam ketidakpastian dan pemerintah Rusia tidak memiliki keinginan untuk memperbarui kontrak.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah artikel berjudul "Russia and Africa: Synergizing Efforts for Peace, Development and a Successful Future" yang diterbitkan di situs web Kremlin mengungkapkan bahwa perjanjian biji-bijian tidak dilaksanakan untuk tujuan kemanusiaan dan hanya untuk kepentingan kaya Amerika dan Eropa digunakan.

Presiden Rusia percaya bahwa selama setahun implementasi perjanjian biji-bijian, 32,8 juta ton kargo meninggalkan Ukraina, lebih dari 70 persen di antaranya pergi ke negara-negara kaya, dan hanya kurang dari satu juta ton kargo yang mencapai negara-negara termiskin di Afrika.(PH)

342/