Terlepas dari peringatan berulang kali Beijing kepada Washington untuk menahan diri dari tindakan provokatif mengenai Taiwan, Amerika Serikat pada hari Jumat meluncurkan paket bantuan senjata baru ke Taiwan senilai sekitar $345 juta.
Meskipun Presiden AS Joe Biden belum mengungkapkan secara terbuka perincian tentang senjata yang akan dikirim ke Taiwan, tapi tindakan ini menyulut kemarahan Beijing.
Liu Pengyu, Juru Bicara Kedutaan Besar Cina di Washington hari Sabtu (29/7/2023) menanggapi keputusan terbaru AS untuk mengalokasikan paket bantuan militer sebesar 345 juta dolar ke Taiwan kepada kantor berita TASS, dengan mengatakan, "Kedutaan Besar Cina di Washington meminta Amerika Serikat untuk mematuhi kebijakan "Satu Cina" dan tidak menyulut peningkatan ketegangan di Selat Taiwan,".
"Beijing dengan tegas menentang hubungan militer antara Amerika Serikat dan Taiwan, serta pengiriman senjata, dan posisi ini tegas dan tidak berubah. Jadi, Amerika Serikat harus tetap berpegang pada kebijakan satu Cina, dan tidak menciptakan faktor kompleks baru, yang dapat menimbulkan ketegangan di Selat Taiwan".
Jaringan ABC, mengutip sumbernya, menunjukkan bahwa ini adalah pertama kalinya pemerintahan Biden memutuskan untuk memberikan paket bantuan militer dalam jumlah besar dari cadangan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) ke Taiwan, yang mencakup sistem pertahanan rudal yang akan menjadi peralatan deteksi dan pemantauan.(PH)
342/