Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Sabtu

29 Juli 2023

19.20.31
1383224

Filipina:

Pernyataan Asosiasi Mahasiswa Muslim Filipina Kutuk Penodaan Al-Qur'an

Asosiasi Mahasiswa Muslim Filipina, sembari mengumumkan dukungannya terhadap tindakan terpadu umat Islam dunia dan pemerintah Muslim dalam mengutuk keras tindakan kebencian ini, serta penolakan duta besar Swedia oleh Republik Islam Iran, mengharapkan tindakan bersatu dunia Islam untuk memperingatkan Swedia dan menghukum individu pelaku penghinaan Al-Qur’an.

Menurut Kantor Berita ABNA, menyusul penghinaan baru-baru ini terhadap Al-Qur’an dan simbol-simbol suci Islam di Swedia, Asosiasi Mahasiswa Muslim Filipina mengeluarkan pernyataan mengutuk penodaan tersebut. 

Teks pernyataan sikap tersebut adalah sebagai berikut:

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Tindakan memalukan pembakaran mushaf Al-Qur’an di Swedia, yang dilakukan dengan dukungan pemerintah negara ini, merupakan aib di pundak mereka yang mengklaim membela hak asasi manusia dan menegaskan kegagalan demokrasi liberal.

Menghina keyakinan dua miliar Muslim bukan hanya hasil dari kebebasan berpendapat, tetapi juga simbol mempromosikan kebencian dan kekerasan agama, membahayakan perdamaian internasional dan merusak cita-cita hidup berdampingan secara damai, dan penyalahgunaan kebebasan yang sah secara terang-terangan.

Asosiasi Mahasiswa Muslim Filipina, sembari mengumumkan dukungannya terhadap tindakan terpadu umat Islam dunia dan pemerintah Muslim dalam mengutuk keras tindakan kebencian ini, serta penolakan Duta Besar Swedia oleh Republik Islam Iran, mengharapkan tindakan bersatu dunia Islam untuk memperingatkan Swedia dan menghukum individu pelaku penghinaan Al-Qur’an.

Allah sebaik-sebaik pembalas tipu daya.

Asosiasi Mahasiswa Muslim Filipina

Disebutkan pada Kamis (20/7), Salwan Momika, seorang pengungsi Irak di Swedia setelah mendapat izin dari polisi negara ini, untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan lalu, melakukan penistaan Al-Quran, dan aksi ini menuai respon keras dari negara-negara Islam. Negara-negara Islam, seraya mengutuk penodaan Al-Qur'an, memanggil duta besar dan kepala misi diplomatik Swedia di negara-negara tersebut. 

Republik Islam Iran juga memanggil duta besar Swedia ke Kementerian Luar Negeri dan mengumumkan bahwa mengingat berakhirnya misi duta besar Swedia di Tehran dan perintah Presiden Republik Islam Iran, selama pemerintah Swedia tidak mengambil langkah-langkah efektif untuk menjaga kesucian kitab samawi dan Al-Qur'an, serta tidak menangani secara serius orang atau gerakan yang mengulangi penghinaan semacam itu di Swedia untuk kedua kalinya, maka Iran tidak akan menerima duta besar Swedia baru yang seharusnya tiba di Tehran dalam beberapa hari mendatang.