Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Sabtu

24 Juni 2023

21.14.12
1375134

Ayatullah Reza Ramezani:

Bahasa Al-Qur'an adalah Bahasa Akal dan Fitrah

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menyatakan, “Bahasa Al-Qur'an adalah bahasa akal dan fitrah, dan manusia dapat mengambil manfaat darinya di semua zaman.”

Menurut Kantor Beritaa ABNA, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as mengatakan, “Barat berusaha untuk menempatkan cara hidup Islam, yang didasarkan pada keadilan, spiritualitas dan rasionalitas, di jalur sekularisme dan liberalisme. Jika isi sistem dikaitkan dengan liberalisme moral, budaya, dan politik, prinsip dan fondasi sistem akan terdistorsi.”

Ayatullah Reza Ramezani dalam pertemuan para guru dan murid Cabang Tabriz Universitas Al-Mustafa, menyatakan, “Bahasa Al-Qur'an adalah bahasa akal dan fitrah, dan semua zaman dapat memanfaatkannya.”

Ia menyebutkan beberapa keraguan dan pendapat tentang Al-Qur'an dan menambahkan, “Menurut interpretasi beberapa intelektual agama, Al-Qur'an bukanlah kitab hukum dan kehidupan, tetapi bagian dari mukjizat dan nasihat, tetapi ayat-ayat yang berkaitan dengan perlawanan dan jihad dari Al-Qur’an sudah tidak berlaku di dunia saat ini.”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menambahkan, “Ada yang menganggap Al-Qur'an termasuk zaman khusus, dan ada juga yang menggunakan bahasa Arab Al-Qur'an sebagai dalih dan menganggapnya sebagai spesifik untuk bagian manusia, dan dalam menanggapi orang-orang ini, harus dikatakan bahwa bahasa Al-Qur'an adalah bahasa akal dan sesuai dengan fitrah manusia sehingga manusia dapat mengambil manfaat darinya di semua zaman.”

Ayatullah Ramezani melanjutkan, “Bagian dari ajaran Al-Qur'an adalah pelatihan kecenderungan suci orang, di semua bidang, tidak hanya untuk Muslim baik Sunni dan Syiah, dan tidak hanya untuk agama Ibrahim, tetapi kami dapat menyajikan ajaran Al-Qur'an 'an untuk semua orang.”

Menyatakan bahwa Al-Qur'an adalah untuk umat manusia dan buku dan salinan untuk berbagai bidang kehidupan, ia menyatakan, “Berdasarkan ayat-ayat dan hadits, tugas pertama kita adalah memahami agama dan kita harus mempelajari ilmu agama secara mendalam, mengenal agama, beriman dan beragama dengan sebenarnya.”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as juga mengingatkan, “Perlu mempelajari agama secara akurat, komprehensif dan mendalam.”

Mengenai harapan masyarakat terhadap santri, ulama Iran ini mengatakan, “Masyarakat mengharapkan santri untuk belajar agama dengan baik dan mengajarkannya secara benar dan menyeluruh.”