Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Jumat

23 Juni 2023

15.12.43
1374833

Ayatullah Ramezani:

Lembaga Internasional Ahlulbait as Memaksimalkan semua Daya untuk Pengembangan

Pada periode baru, Lembaga Internasional Ahlulbait as berusaha untuk meningkatkan komunikasi dengan pusat dan lembaga Ahlulbait lainnya dengan menggunakan kapasitas mereka.

Menurut Kantor Berita ABNA, Lembaga Internasional Ahlulbait as di era baru berupaya meningkatkan komunikasi dengan pusat dan lembaga Ahlulbait as lainnya dengan menggunakan kapasitas mereka.

Sehubungan dengan itu, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as dan delegasi pendamping mengunjungi yayasan budaya Imamah di bawah kepemimpinan Ayatullah Sayid Ali Husaini Milani kemarin, Rabu, (7/6).

Ayatullah Ramezani, sambil berterima kasih kepada Ayatullah Milani atas upayanya dalam mempromosikan topik Imamah dan menulis buku "Nafhat al-Azhar dalam Ringkasan Abqat al-Anwar" oleh Allamah Mirhamed Husain Hindi, mengatakan, “Sekitar 3 atau 4 bulan yang lalu, selama perjalanan ke India, saya mengunjungi makam Sahib Abqat. Suasananya unik, tapi saya melihat banyak spiritualitas.”

Ayatullah Sayid Ali Husaini Milani, kepala Yayasan Kebudayaan Imamat, bertemu dengan Ayatullah Ramezani dan diberi tahu tentang kegiatan Lembaga Internasional Ahlulbait as.

Dalam pertemuan tersebut, Ayatullah Reza Ramezani, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as mengatakan tentang filosofi pendirian Lembaga Internasional Ahlulbait as, “Lembaga Internasional Ahlulbait as didirikan atas permintaan dari sekelompok ulama Syiah dunia dan dengan dukungan dari pemimpin tertinggi revolusi. Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as beranggotakan 700 tokoh Syiah dan cendekiawan dunia.”

“Lembaga Internasional Ahlulbait as dalam perjalanannya berusaha untuk mengatur urusan Syiah dunia, dan Syiah dunia membutuhkan kemajuan ilmiah, pendidikan, dan penelitian. Sayangnya, tingkat pengetahuan Syiah di beberapa negara masih rendah, sehingga diperlukan mubaligh lokal untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan kesadaran Syiah.” Tambahnya. 

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as dalam menjelaskan kegiatan Lembaga Internasional Ahlulbait as mengatakan, “Lembaga Internasional Ahlulbait as berhubungan dengan 3200 mubaligh di berbagai negara di dunia. Sejauh ini, kami telah menerbitkan 2 ribu karya penelitian dalam 58 bahasa. Di Google Scholar, kami telah memperkenalkan 41 ulama dan tokoh Syiah. Di Universitas Internasional Ahlulbait, mahasiswa dari 29 negara belajar di tingkat sarjana, magister dan doktor, dan universitas ini terhubung dengan lingkaran ilmiah dari berbagai negara. Jaringan satelit Tsaqalain aktif dalam bahasa Arab dan kami sedang berusaha mengembangkan bahasanya. Kami memiliki 80 majelis lokal aktif di dunia. Juga, Kantor Berita ABNA adalah media yang aktif dan berpengaruh dalam 27 bahasa dan menerbitkan berita-berita Syiah dunia.”

Lebih lanjut Ayatullah Ramezani menyatakan bahwa Lembaga Internasional Ahlulbait as adalah penghubung antara pengikut Ahlulbait as dan ulama-ulama marja dengan menambahkan, “Kita harus menggunakan kapasitas Qom dan Najaf dan memperkenalkan karya-karya dua hauzah ilmiah ini ke dunia. Oleh karena itu, kami dapat memperkenalkan karya-karya Yayasan Budaya Imamah di Wiki Syiah dalam bentuk entri yang berbeda. Karena ensiklopedia Wiki Syiah memiliki 300 hingga 700 ribu pengunjung setiap hari.”

Guru besar dari Hauzah Ilmiah Qom ini juga menyatakan bahwa kebajikan Ahlulbait as tidak terbatas dan kita harus memperkenalkan aspek-aspek yang berbeda dari kepribadian manusia suci tersebut. Ia berkata, “Ahlulbait as adalah mediator rahmat ilahi dan sarana Allah, dan kita wajib membawa keluarga wahyu untuk diperkenalkan kepada dunia secara komprehensif.”

Ia juga menekankan perlunya mengembangkan nota kesepahaman antara Lembaga Internasional Ahlulbait as dan Yayasan Budaya Imamah dan mengatakan, “Bidang kerjasama antara kedua lembaga harus dicantumkan dan kondisi pelaksanaannya harus disediakan. dalam bentuk nota kesepahaman.”

Sementara itu, Ayatullah Sayid Ali Husaini Milani, kepala Yayasan Budaya Imamah, memperkenalkan yayasan ini dan menyatakan, “Sampai berdirinya yayasan ini, semua topik Imamah sepanjang sejarah adalah dalam bentuk kegiatan individu dan tidak muncul dalam bentuk khusus  bidang atau lembaga ilmiah. Tetapi sekarang di yayasan ini, kami menyelenggarakan kursus khusus tentang teologi dengan orientasi imamah untuk santri hauzah tingkat 3. Di antara aktivitas lain dari koleksi ini adalah majalah khusus Imamah, yang meraih sukses besar dengan menerbitkan artikel-artikel penelitian ilmiah.”

Dia menambahkan, “Tidak peduli berapa banyak yang kita lakukan tentang Ahlulbait as, itu tidak cukup dan berbagai dimensi keluarga ini begitu banyak dan luas sehingga apa yang telah dilakukan dan sedang dilakukan tidak signifikan dibandingkan dengan apa yang dibutuhkan. Sehingga peningkatan dan pengembangan dalam semua bidang keilmuan mengenai Ahlulbait as  harus terus dilakukan.”

Menunjuk pada aktivitas ekstensif musuh dan kelompok-kelompok Islam anti Syiah, Ayatullah MIlani berkata, “Beberapa sekte Islam yang menganut ideologi takfirisme dengan semua perbedaan dan konfliknya bersatu melawan Syiah dan berusaha menciptakan perbedaan di antara Syiah. Mereka juga telah berupaya agar Ahlulbait as terpisah dari kaum Syiah. Mereka juga berusaha melemahkan fondasi agama kita dan membuat kelompok sesat seperti Ahmad Al-Hassan. Oleh karena itu, kita harus memiliki lebih banyak motivasi, tekad, usaha dan pelayanan.”

Ketua Yayasan Kebudayaan Imamah mengatakan tentang tugas para ulama dan lembaga keagamaan tentang Syi'ah dunia, “Kita wajib memperkuat iman Syiah dan memperkenalkan mazhab Ahlulbait as dengan lebih komprehensif sehingga tidak salah dipahami. Tentu saja, mengundang orang lain memiliki etiket tersendiri. Di sisi lain, dalam posisi memperkenalkan Syiah, prinsip-prinsip mazhab Ahlulbait as harus diperkenalkan dengan benar dan tidak menyembunyikan atau mengecilkan apapun; Karena mazhab syiah sangat kuat sehingga tidak perlu disembunyikan atau dikecilkan.”

Pada bagian akhir, Ayatollah Milani menyatakan, “Para mubaligh harus kuat dan membela apa yang mereka katakan dengan cara yang masuk akal; Oleh karena itu, para mubaligh harus dididik sedemikian rupa sehingga mengetahui keutamaan serta tata krama berdakwah, memperkuat keimanan Syiah dan memperkenalkan mazhab Syiah dengan tetap menjunjung tinggi prinsip toleransi dan persatuan Islam.”

Dalam pertemuan ini, Dr. Mahdi Farmanian, Wakil Presiden Ilmiah dan Kebudayaan Lembaga Internasional Ahlulbait as menjelaskan kegiatan Wakil Presiden Majelis Ilmiah dan Kebudayaan. Begitupun Hasan Sadra Arif, selaku Direktur Kantor Berita ABNA, mempresentasikan laporan kegiatan dan rencana masa depan kantor berita internasional ini.

Program terakhir dari pertemuan ini adalah kunjungan Ayatullah Sayid Ali Hosseini Milani, kepala Yayasan Kebudayaan Imamah, dan delegasi yang menyertainya melihat pameran karya dan kegiatan Lembaga Internasional Ahlulbait as dalam pameran temporer.