Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Rabu

21 Juni 2023

17.03.13
1374587

Berkunjung ke Iran, Pemimpin Hamas Bertemu Presiden Iran

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi menerima kunjungan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh pada hari Selasa, 20 Juni 2023.

Dalam pertemuan ini, Raisi mengatakan, tanda-tanda membuktikan bahwa hari ini, kelompok-kelompok Perlawanan lebih kuat dari sebelumnya dan musuh-musuh front ini berada dalam posisi yang lebih lemah dari sebelumnya.

"Kemenangan Front Perlawanan telah mengungkapkan dan membuktikan bahwa klaim Zionis tentang kekuatan pencegah (deterrent power) tidak benar," kata Raisi di hadapan Haniyeh dan delegasi Hamas di Tehran.

Presiden Iran mengucapkan selamat atas kemenangan Front Perlawanan Palestina baru-baru ini dan menekankan bahwa kemenangan dalam mengahadap rezim Zionis Israel menunjukkan bahwa hari ini, inisiatif ada di tangan Front Perlawanan.

"Tanda-tanda tersebut membuktikan bahwa hari ini, Gerakan Perlawanan lebih kuat dari sebelumnya dan musuh berada dalam posisi yang lebih lemah dari sebelumnya," tambahnya.

Raisi menuturkan, saat ini, Front Perlawanan tidak hanya di wilayah pendudukan, tetapi juga di kawasan dan bahkan di panggung internasional, dan perkembangan ini mengubah keseimbangan kekuatan dan merugikan arus dominasi.

"Pandangan politik saat ini, baik dari dalam maupun luar Palestina, telah mencapai koherensi dan kesatuan terkait konfrontasi di tanah ini. Saat ini, bahkan mereka yang pernah berusaha untuk bernegosiasi dan mencapai kesepakatan dengan rezim Zionis dan pendukungnya telah menganalisis secara mendalam dan menyimpulkan bahwa tidak ada gunanya bernegosiasi dengan rezim ini, dan satu-satunya cara yang mungkin untuk menghadapinya adalah perlawanan," jelasnya.

Presiden Iran menuturkan, hari ini, tidak ada yang memiliki kepercayaan sedikit pun pada rezim Zionis dan para pendukungnya, dan ini merupakan pencapaian besar lainnya untuk Front Perlawanan.

"Republik Islam Iran dan Front Perlawanan Palestina selalu percaya bahwa Zionis dan pendukung mereka tidak akan pernah mematuhi komitmen mereka, tetapi hari ini, hal ini menjadi jelas bagi seluruh dunia," terangnya.

Menurut Raisi, masalah paling penting Dunia Islam adalah pembebasan al-Quds, dan setiap upaya untuk menormalkan hubungan dengan rezim Zionis adalah pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina dan memfitnah Gerakan Perlawanan.

"Para pendukung rezim Zionis yang berusaha untuk menormalkan hubungan beberapa negara Islam dan Muslim dengan rezim Zionis harus tahu bahwa ini tidak akan menciptakan keamanan bagi rezim Zionis. Negara-negara ini, juga harus tahu bahwa normalisasi dengan Zionis hanya akan menimbulkan kebencian bagi mereka dari rakyat mereka sendiri dan negara-negara Muslim," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh atas nama dirinya dan rakyat Palestina mengucapkan terima kasih atas dukungan terus menerus dari Republik Islam Iran untuk pembebasan al-Quds.

"Hari ini, Front Perlawanan, tidak hanya di Jalur Gaza, tetapi juga di Tepi Barat, wilayah pendudukan tahun 1984, dan bahkan di antara warga Palestina dan pendukung Palestina di luar tanah ini semakin meluas dan menguat," kata Haniyeh.

Menurut Haniyeh, Front Perlawanan Palestina telah mencapai level yang kuat dan kekuatan perlawanan yang lebih tinggi.

"Salah satu pencapaian besar dan penting Front Perlawanan di Palestina adalah pencapaian kohesi, integrasi, dan koordinasi yang sangat tinggi di antara semua kelompok pejuang, sebuah contohnya disaksikan dalam pertempuran 5 hari antara Kelompok Perlawanan Palestina dan rezim Zionis, yang kami arahkan dari kelompok operasi gabungan yang sangat tepat," jelasnya.

Haniyeh menyatakan bahwa hari ini, Palestina telah menjadi bagian dari aliran perlawanan yang terintegrasi dan berkelanjutan di kawasan.

"Semua kapasitas perlawanan dari kelompok-kelompok pejuang Palestina dan bahkan bagian lain dari gerakan perlawanan dalam pertempuran baru-baru ini berada di garis depan menghadapi zionis," pungkasnya. (RA)