Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

10 Juni 2023

16.35.56
1372077

Iran Tujuan Utama Pengungsi Afghanistan dalam Dua Tahun Terakhir

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengumumkan bahwa dalam dua tahun terakhir, tujuan utama pencari suaka Afghanistan adalah Iran.

Masih menurut laporan IOM, seiring berkuasanya Taliban, antara tahun 2021 hingga 2022 tercatat 3,6 juta warga Afghanistan melarikan diri ke negara lain, termasuk ke Republik Islam Iran. Di antara jumlah pengungsi tersebut, 70 persennya atau sekitar 2,489 juta orang pergi ke Iran, 18 persen atau 632 ribu orang ke Pakistan, 11 persen atau setara dengan 387 ribu orang ke Turki dan Eropa, serta dua persen lainnya atau 63 ribu orang ke negara-negara lain.

Sementara itu, realitas lapangan di Republik Islam Iran menunjukkan bahwa jumlah imigran Afganistan yang datang ke Iran dalam dua tahun terakhir jauh lebih tinggi dari jumlah tersebut. Artinya, rakyat Afghanistan menganggap Iran sebagai tanah air mereka, dan karena perlakuan hormat rakyat dan pemerintah Iran terhadap migran Afghanistan, mereka lebih bersedia datang ke Iran.

Ali Khazaei, pakar masalah politik, mengatakan: Iran dan Afghanistan terletak di wilayah peradaban yang sama, dan belum lama ini Afghanistan dipisahkan dari Iran di bawah pengaruh kebijakan kolonial Inggris. Oleh karena itu, orang Afghanistan merasa lebih damai di Iran, dan mereka diperlakukan dengan hormat, yang sangat berharga."

Faktanya adalah bahwa migran Afghanistan yang datang ke Iran dalam empat dekade terakhir tidak pernah berada di kamp-kamp dan selalu tinggal di kota-kota dengan orang-orang dan telah bekerja di berbagai pekerjaan dan telah menjadi ahli dalam banyak profesi dan mereka akan sangat berguna saat kembali ke Afghanistan untuk membantu rekonstruksi negara ini, dibandingkan dengan perilaku beberapa negara tetangga Afghanistan dengan para imigran negara ini, yang baru-baru ini ditunjukkan dalam kerangka penangkapan yang meluas, perilaku dan kinerja pemerintah Iran dengan imigran Afghanistan didasarkan pada prinsip Islam dan persaudaraan, dan bertetangga yang baik dan masalah ini terus dilanjutkan terlepas dari jenis pemerintahan di Afghanistan.

Sayid Isa Hosseini Mazari, seorang ahli masalah politik, mengatakan tentang hal ini: "Rakyat dan pemerintah Iran selalu memiliki hubungan baik dengan rakyat Afghanistan, dan masalah ini lebih dari apapun disebabkan oleh kesamaan peradaban, budaya dan agama , dan ini menyebabkan rakyat Afghanistan tidak merasa asing di Iran. Dan pemerintah Iran selalu menyambut mereka, mengingat kondisi rakyat Afghanistan, dan sikap ini belum pernah terjadi di dunia."

Namun, pada akhirnya selama dua tahun, banyak upaya bias telah dilakukan untuk menciptakan kebingungan antara rakyat Iran dan rakyat Afghanistan, tapi berhasil digagalkan dengan kebijaksanaan dan kecerdasan kedua belah pihak. Oleh karena itu, rakyat Afghanistan dan rakyat Iran melanjutkan hubungan persaudaraan dan agama mereka bersama, dan pemerintah Iran selalu memberikan bantuannya kepada rakyat Afghanistan yang berada di negara ini, dan tidak membiarkan mereka menderita.

Oleh karena itu, perilaku dan kinerja pemerintah dan rakyat Iran terhadap warga Afghanistan mendapat pengakuan dan pujian berbagai lembaga internasional, khususnya organisasi HAM. Sementara di dalam negeri Afghanistan, pejabat pemerintah Kabul senantiasa berterima kasih atas dukungan dan sikap Iran yang bersedia menerima migran Afghanistan. Di sisi lain, rakyat Iran berharap Taliban dengan mengedepankan prinsip bertetangga yang baik bersedia menjalankan komitmennya terhadap Iran, dan mengakhiri permainan politiknya. (MF)


342/