Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Senin

24 April 2023

21.10.53
1360223

Bantu Proses Evakuasi WNI, Panglima TNI Kirim 39 Prajurit ke Sudan

Konflik bersenjata di Sudan semakin mengkhawatirkan. 538 WNI (Warga Negara Indonesia) akan dievakuasi ke Indonesia melalui Jeddah, Arab Saudi. Menurut rencana, kelanjutan proses evakuasi akan dibantu oleh tim dari TNI yang akan segera diberangkatkan ke Sudan.

Berdasarkan laporan detiknews, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hari ini memberangkatkan tim untuk membantu proses evakuasi. Yudo mengatakan sebanyak total 39 prajurit akan diberangkatkan pada Selasa (25/4/2023). Misi ini dilakukan menilai kondisi di Sudan sudah mengkhawatirkan dan berbahaya terhadap para warga Indonesia yang ada di sana.

"Konflik bersenjata di Sudan sudah semakin mengkhawatirkan, kondisi ini dapat membahayakan para WNI yg saat ini berada di Sudan. Untuk itu diperlukan kehadiran TNI guna menyelamatkan," kata Yudo di Halim Perdanakusuma, Senin (24/4/2023) dikutip detiknews.

Misi serupa pernah dilakukan sebelumnya saat misi di Afganistan dan Ukraina beberapa waktu lalu. Dia meminta kedua misi tersebut dijadikan acuan agar operasi kali ini berjalan lancar.

"Sebelumnya pernah dilakukan misi yang sama ke Afganistan pada Agustus 2021 dan ke Ukraina pada Maret 2022. Untuk itu saya minta jadikan pengalaman kedua misi tersebut sebagai bekal dan evaluasi agar misi yang akan kalian laksanakan dapat berjalan aman dan lancar," jelasnya.

Yudo menambahkan, terdapat beberapa penekanan dalam misi kali ini. Salah satunya ia meminta prajurit yang diberangkatkan selalu fokus dalam bertugas dan mengidentifikasi semua resiko yang bisa muncul tiap saat.

"Jadikan keamanan dan keselamatan terbang dan kerja sebagai prioritas utama. Saya minta kalian selalu fokus pada misi dan patuhi semua prosedur dan ketentuan yang berlaku. Identifikasi semua resiko yang kemungkinan akan muncul dan laksanakan langkah mitigasi yang komprehensif," ujarnya.

Selain itu, Yudo meminta jajaran untuk selalu berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri atau KBRI. Para prajurit juga harus bekerja secara profesional dan selalu waspada dengan kondisi di Sudan.

"Laksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kemenlu. Atasan pertahanan dan jajaran KBRI serta pihak terkait di Sudan. Yakinkan kalian mendapatkan informasi terkini sehingga dapat melakukan tugas dengan baik. Selalu aware dan update terhadap situasi dan kondisi di lapangan," imbuhnya.

Masih menurut detiknews, Yudo menyampaikan terima kasih atas kepada prajurit yang telah bersedia dalam menjalankan misi kemanusiaan di Sudan di tengah momen libur Lebaran.

"Selaku pimpinan TNI saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi pada seluruh prajurit atas kesiapsiagaan kalian sehingga menjawab panggilan tugas meski suasana libur Idul Fitri. Saya bangga dan menaruh rasa hormat kepada kalian," imbuhnya.

Pertempuran antara pasukan Angkatan Bersenjata Sudan dipimpin Jenderal Abdil Fattah al-Burhan dan paramiliter RSF (Pasukan Sokong Cepat) dikomandoi Jenderal Muhammad Hamdan Dagalu meletus sejak hari Sabtu dua pekan lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pertempuran terjadi di Khartum (Khartoum), ibu kota Sudan,  dan kota-kota lain di negara ini. Jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 400 orang, dan sedikitnya 3.500 orang terluka. (RA)

342/