Pekan lalu, militer AS menargetkan dua balon Cina di lepas pantai Alaska dan Carolina, yang meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.
Armada ketujuh AS yang berbasis di Jepang hari Minggu (12/2/2023) mengumumkan bahwa kapal induk USS Nimitz dan Pasukan Ekspedisi Marinir ke-13 sedang melakukan manuver militer di Laut Cina Selatan.
Cina sangat menentang aktivitas militer negara-negara lain di kawasan Laut Cina Selatan, di mana lima triliun dolar barang diangkut setiap tahun.
AS tidak mengambil posisi resmi apa pun tentang kedaulatan di Laut Cina Selatan, tetapi percaya bahwa kebebasan navigasi dan ruang udara bebas harus dipertahankan di kawasan perairan strategis ini.
Selama beberapa bulan terakhir, Washington telah menandatangani beberapa perjanjian militer dengan negara-negara Asia Tenggara.(PH)
342/