Pusat dua gempa pada hari Senin (6/2/2023) berada di selatan Turki, tapi Suriah juga terkena imbasnya dan menderita korban serta kerugian besar. Bertahun-tahun sanksi dan perang saudara Suriah telah menghancurkan infrastruktur negara ini, dan oleh karena itu, warga di wilayah gempa menghadapi kekurangan fasilitas dan lemahnya operasi penyelamatan.
Di kondisi seperti ini, Cina menuntut pencabutan segera sanksi terhadap Suriah untuk pengiriman bantuan kemanusiaan kepada korban gempa.
Menurut laporan IRIB, Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Kamis (9/2/2023) dalam konferensi pers mengatakan, "Pendudukan militer sebagian wilayah Suriah oleh Amerika Serikat dan sanksi ekonomi, telah memberi kerugian besar kepada warga Suriah, dan mereka tidak mendapat kebutuhan hidup serta menghalangi pengembangan ekonomi serta rekonstruksi Suriah."
Ia kemudian menyinggung pendudukan ladang minyak Suriah oleh pasukan penjajah Amerika dan mengatakan, perampokan lebih dari 80 persen minyak, penyelundupan serta pembakaran cadangan strategis gandum, memperparah krisis kemanusiaan di Suriah.
Lebih lanjut Ning menuntut pencabutan segera sanksi sepihak terhadap Suriah dan ijin bagi pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat negara ini.
Gempa bumi selain menimbulkan kerugian finansial besar di Suriah, juga menewaskan lebih dari tiga ribu orang di negara ini.
Iran dan Cina termasuk segelintir negara yang mengirim bantuan kemanusiaan kepada Suriah. (MF)
342/