Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Sabtu

3 Desember 2022

21.51.47
1328358

Ayatullah Ramezani:

Dalam Kondisi Sulitpun Aimmah as Tidak Pernah Meninggalkan Dakwah

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as Ayatullah Reza Ramezani dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Internasional Ahlulbait Tehran menyampaikan misi para waliyullah adalah untuk membimbing umat manusia.

Menurut Kantor Berita ABNA, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as Ayatullah Reza Ramezani dalam kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Internasional Ahlulbait Tehran menyampaikan misi para waliyullah adalah untuk membimbing umat manusia. “Oleh karena itu, para nabi Ilahi diutus untuk menunjukkan jalan dan tujuan hidup kepada umat manusia, sehingga ketika mereka melihat ada yang tersesat, akan menjadi bagian dari kedukaannya, dan berkeinginan kuat untuk menyelamatkan.” Ungkapnya. 

Menunjukkan bahwa Ahlulbait as menggunakan berbagai metode untuk menyebarkan ilmu tauhid seperti mendidik umat dan memanfaatkan doa, ia berkata, “Imam Hasan Askari as tinggal di tempat di mana militer ditempatkan di sana dan selalu di bawah penahanan. Kaum Syiah juga tidak bisa langsung berkomunikasi dengannya dan kebanyakan bertemu dengannya secara diam-diam dan sangat terbatas. Namun terlepas dari pembatasan dan keketatan tersebut, Imam mampu melatih dan membimbing murid yang jumlahnya mencapai hampir 100 orang.”


Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menambahkan, “Tujuan mendidik dan mencetak murid-murid adalah untuk menyebarkan ilmu akhlak dan ilmu agama di masyarakat. Juga, salah satu tindakan yang diambil oleh Imam Hasan Askari as adalah mempersiapkan umat Islam untuk masa kegaiban, dan salah satu tindakan lain yang dilakukan oleh Imam adalah menangani penyimpangan dan keraguan serta memperkuat kemampuan komunitas.”


Ayatullah Ramezani menambahkan, “Jaringan perwakilan merupakan isu penting agar kepemimpinan dalam sistem Islam, terus berlanjut. Arti dari jaringan perwakilan adalah untuk memberikan kesempatan bagi kaum Syiah untuk memenuhi tugas mereka selama para Maksumin tidak ada. Oleh karena itu, semua imam dan wali ilahi menjalankan misi mereka dengan cara yang tepat dan mendalam dengan metode yang berbeda. Keberadaan Imam adalah berkah, oleh karena para maksumin harus diakui dengan baik dan tidak boleh diabaikan.”


Di bagian lain penyampaiannya, guru besar Hauzah Ilmiah ini menyatakan bahwa kapasitas eksistensial manusia harus diketahui dan kapasitas ini harus dihubungkan. Ia berkata, “Di antara kapasitas tersebut adalah cinta, kekuatan dan kemauan, dan ketiga kapasitas ini harus dihubungkan bersama. Manusia biasanya mencari dan menemukan hal-hal lain, sedangkan hal terpenting yang harus ditemukan manusia adalah kebenaran keberadaannya sendiri.”