Menurut Kantor Berita ABNA, pernyataan Komisi Komunikasi dan Jaringan (Arab Afrika - Eropa, Amerika - Asia dan Pasifik) pada akhir sidang komisi Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as pada Jumat (2/9) dibacakan di hadapan seluruh peserta sidang.
Haider Kashi dari Belanda, yang membaca pernyataan tersebut mengatakan, “Dengan belasungkawa atas kesyahidan Imam Hasan Mojtaba as dan momen peringatan hari-hari Arbain penghulu pembebasan Imam Husain as, Komisi Komunikasi dan Jaringan Sidang Ketujuh dengan dihadiri para anggota Majelis Umum yang terhormat, yang setelah komisi ini menganalisis isu, kapasitas dan tantangan komunikasi dan jaringan para pengikut Ahlulbait as di wilayah Afrika-Arab, Eropa-Amerika, dan Asia-Pasifik, dan dengan kerjasama para ahli dan pemikir Syiah di bidang ini, solusi telah ditemukan untuk mengatasi tantangan ini dan landasan untuk meningkatkan tingkat komunikasi pengikut Ahlulbait as.”
Komunikasi yang terarah, disiplin dan berkesinambungan antara anggota Majelis Umum satu sama lain dan dengan Lembaga Internsional Ahlulbait as, memanfaatkan kapasitas hukum masing-masing negara, organisasi dan asosiasi untuk mendukung hak-hak kewarganegaraan Syiah oleh anggota Majelis Umum, jaringan antara tokoh dan elit Syiah melalui pembentukan organisasi komunitas Syiah, pemanfaatan kapasitas hukum negara untuk terdaftar secara resmi, melestarikan dan menegakkan hak-hak minoritas Syiah, sinergi dan komunikasi antara lembaga dan pusat budaya dan ekonomi, Syiah sosial dan politik, memanfaatkan model komunikasi dan jaringan yang sukses di dunia Islam, mendirikan dan meluncurkan pusat fokus oleh Lembaga Internasional Ahlulbait as dan melengkapi dan mendukung pusat-pusat Syiah aktif Lembaga Internasional di bidang Komunikasi dan jaringan adalah beberapa klausul komisi ini yang dibacakan oleh Haider Kashi.
Disebutkan Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as berlangsung selama tiga hari dari 1 sampai 3 September 2022. Penyelenggaraan Komisi Lembaga Ahlulbait dan para mubaligh, pertemuan membahas transformasi kawasan dengan pidato menteri luar negeri Iran, komisi ekonomi pengikut Ahlulbait, komisi komunikasi dan komisi media serta dunia maya, penyelenggaraan pertemuan keluarga dan perempuan serta pertemuan para mahasiswa, termasuk agenda pada hari pertama dan kedua dari sidang ketujuh Lembaga Internasional Ahlulbait as ini.
Pada hari ketiga Sabtu pagi (3/9), para peserta Sidang Majelis Umum bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzhma Sayid Ali Khamanei dan pada acara penutupan dihadiri oleh Ketua Parlemen Iran Dr. Qalibaf. Pada Minggu (4/9) para peserta akan menziarahi Haram Imam Ridha as di kota Masyhad sebelum kembali ke negara asal masing-masing. Sidang Ketujuh ini dilaporkan melibatkan 300 lebih peserta dari 115 lebih negara.