Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Kamis

8 September 2022

07.25.38
1304543

Ulama Mali, Sayed Sholah Haider:

Tabligh melalui Media adalah Wasilah Dakwah yang Tidak Bisa Diabaikan

”Tabligh di masa sekarang adalah salah satu yang paling sulit. Meski tabligh dipermudah dengan semakin canggihnya tekhnologi komunikasi dengan beragam media sosial, namun memiliki tantangan tersendiri."

Menurut Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam wa Muslimin Sayed Sholah Haider pada sesi penutupan Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as di Aula KTT Teheran Sabtu malam (3/9) mengatakan, ”Tabligh di masa sekarang adalah salah satu yang paling sulit. Meski tabligh dipermudah dengan semakin canggihnya tekhnologi komunikasi dengan beragam media sosial, namun memiliki tantangan tersendiri, seperti kecenderungan masyarakat segala sesuatu diteriman dengan instant, termasuk dalam memahami dan mempelajari agama.”

“Di Mali, tantangan kami tidak memiliki kapasitas dan fasilitas yang memadai untuk melakukan dakwah melaluli media, sehingga kami masih mengandalkan dakwah secara konvensional melalui ceramah dari satu tempat ke tempat lain dan mengandalkan kapasitas kami untuk menarik masyarakat melalui pengenalan pada maktab Ahlulbait as melalui ceramah dan penerbitan tulisan yang sangat terbatas.” Tambahnya.

Ulama Mali ini menambahkan, “Salah satu alasannya adalah kurangnya saluran radio dan televisi, sementara agama lain di Mali memiliki puluhan saluran radio dan televisi.”

Syaikh Haider menganggap media sebagai salah satu faktor kuat di bidang tabligh dan mencatat, “Agar sukses di bidang tabligh di Mali, kita harus memperhatikan media di negeri ini. Jumlah muballigh saat ini yang pernah belajar di Hauzah Iran, Irak dan Lebanon belum begitu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dakwah di Mali.”

Disebutkan Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as berlangsung selama tiga hari dari 1 sampai 3 September 2022. Penyelenggaraan Komisi Lembaga Ahlulbait dan para mubaligh, pertemuan membahas transformasi kawasan dengan pidato menteri luar negeri Iran, komisi ekonomi pengikut Ahlulbait, komisi komunikasi dan komisi media serta dunia maya, penyelenggaraan pertemuan keluarga dan perempuan serta pertemuan para mahasiswa, termasuk agenda pada hari pertama dan kedua dari sidang ketujuh Lembaga Internasional Ahlulbait as ini. 

Pada hari ketiga Sabtu pagi (3/9), diagendakan para peserta Sidang Majelis Umum bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzhma Sayid Ali Khamanei dan pada acara penutupan akan dihadiri oleh Ketua Parlemen Iran Dr. Qalibaf.  Pada Minggu (4/9) para peserta akan menziarahi Haram Imam Ridha as di kota Masyhad sebelum kembali ke negara asal masing-masing. Sidang Ketujuh ini dilaporkan melibatkan 300 lebih peserta dari 115 lebih negara.