Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Rabu

7 September 2022

13.04.22
1304274

Ulama Suriah, Sayid Abdullah Nizam:

Barat Mengupayakan Umat Islam Jauh dari Ajaran Ahlulbait as

“Bahkan sekarang, Barat merencanakan di bidang politik dan budaya sedemikian rupa sehingga orang-orang menerima dan memaklumi penjajahan. Rencana Zionis dan Amerika membuat masyarakat tidak mengenal ajaran Ahlulbait as. Ada semua korupsi untuk menjauhkan orang dari kenyataan. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan kemampuan kita agar masyarakat menjadi sadar.”

Menurut Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam wa Muslimin Sayid  Abdullah Nizam, Ketua Asosiasi Ulama Suriah, dalam Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as yang digelar di Tehran pada Kamis (1/9) mengatakan tentang kesyahidan Imam Husain as, “Setelah kesyahidan Imam Husain as reaksi terhadap Itu terbatas pada kesaksiannya. Muslim biasa mengirim salam. Ada orang-orang yang tidak dapat menjalankan pilihannya karena berada di bawah tekanan budaya dan politik dan bahkan tidak dapat berkabung. Situasi ini menyebabkan orang-orang melewati kesyahidan Imam Husain seolah-olah tidak terjadi apa-apa.”

Lebih lanjut ia menambahkan, “Bahkan sekarang, Barat merencanakan di bidang politik dan budaya sedemikian rupa sehingga orang-orang menerima dan memaklumi penjajahan. Rencana Zionis dan Amerika membuat masyarakat tidak mengenal ajaran Ahlulbait as. Ada semua korupsi untuk menjauhkan orang dari kenyataan. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan kemampuan kita agar masyarakat menjadi sadar.”

Ketua majelis ulama Suriah lebih lanjut menyinggung mengenai marja takllid. Ia berkata, “Persoalan besar yang dihadapi marja taklid dalam situasi saat ini adalah bahwa mereka tidak memiliki fasilitas yang diperlukan untuk mengelola komunitas Syiah secara langsung, karena itu kita sebagai perhimpunan harus mengisi kesenjangan yang ada.”

“Lembaga Internasional Ahlulbait as harus melakukan dua hal. Salah satunya adalah memperluas aspek-aspek yang harus dijangkau lembaga ini kepada komunitas sehingga masalah-masalah internal komunitas bisa diselesaikan. Beberapa komunitas memiliki fasilitas yang sesuai sehingga kita dapat menggunakan fasilitas mereka.” Jelasnya.

Lebih lanjut Nizam menambahkan, “Kedua, dalam majelis, pertama-tama kami mencoba mencari daerah pengaruh Syiah di dunia dan mempromosikannya di berbagai daerah. Tentu saja, ada banyak Syiah yang memiliki posisi politik tinggi, tetapi mereka tidak memiliki organisasi yang dapat mereka kelola, dan ini juga harus diselesaikan.”

Disebutkan Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as berlangsung selama tiga hari dari 1 sampai 3 September 2022.  Penyelenggaraan Komisi Lembaga Ahlulbait dan para mubaligh, pertemuan membahas transformasi kawasan dengan pidato menteri luar negeri Iran, komisi ekonomi pengikut Ahlulbait, komisi komunikasi dan komisi media serta dunia maya, penyelenggaraan pertemuan keluarga dan perempuan serta pertemuan para mahasiswa, termasuk agenda pada hari pertama dan kedua dari sidang ketujuh Lembaga Internasional Ahlulbait as ini. 

Pada hari ketiga Sabtu pagi (3/9), diagendakan para peserta Sidang Majelis Umum bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzhma Sayid Ali Khamanei dan pada acara penutupan akan dihadiri oleh Ketua Parlemen Iran Dr. Qalibaf.  Pada Minggu (4/9) para peserta akan menziarahi Haram Imam Ridha as di kota Masyhad sebelum kembali ke daerah asal masing-masing. SIdang Ketujuh ini dilaporkan melibatkan 300 lebih peserta dari 115 lebih negara.