Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Rabu

7 September 2022

06.48.24
1304206

Berita Lembaga Internasional Ahlulbait as:

Keputusan Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as

Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as yang melibatkan peserta dari lebih 115 negara telah mengeluarkan rekomendasi dan pernyataan umum yang dibacakan pada agenda terakhir.

Menurut Kantor Berita ABNA, Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as yang dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Islam Iran Hujjatul Islam Dr. Sayid Ebrahim Raisi pada Kamis (1/9) berakhir pada Sabtu (3/9) setelah ditutup oleh Ketua Parlemen Iran Dr. Qalibaf. Sidang Ketujuh yang melibatkan peserta dari lebih 115 negara tersebut mengeluarkan rekomendasi dan pernyataan umum yang dibacakan pada agenda terakhir.

Berikut terjemahan teks lengkap dari pernyataan tersebut:

بسم الله الرحمن الرحیم

Allah Swt berfirman:

وَ نُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَ نَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَ نَجْعَلَهُمُ الْوارِثِينَ

“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).”

(QS. Al-Qasas Ayat 5)

الحمدلله رب العالمین و صلی الله علی سیدنا و نبینا محمد و علی اهل‌بیت الطیبین الطاهری سیما بقیة الله فی الارضین

Sidang Ketujuh yang istimewa ini dengan izin dan pertolongan Allah Swt dan dengan bimbingan dan perlindungn Imam Zaman afs bisa terlaksana dengan pelibatan lebih dari 300 peserta yang berasal dari 130 negara dunia yang berlangsung selama 3 hari dari 1-3 September 2022 (bertepatan dengan 10-12 Shahrivar 1401 HS dan 4-6 Safar 1444 H). Sidang ini dimulai dengan penghormatan dan pembaruan baiat terhadap cita-cita Imam Khomeini ra yang dibuka di Gedung Pertemuan KTT Tehran dengan sepengetahuan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Uzhma Sayid Ali Khamanei sesuai arahan dan intruksi bijaksana para ulama marja taklid.

Selain itu, dalam pertemuan ini, ensiklopedia 21 jilid Konferensi Internasional Hazrat Abu Thalib, Pendukung Rasulullah saw dan karya berharga para pendahulu dan perintis Lembaga Internasional Ahlulbait as diresmikan dan dilaunching untuk digunakan para pengikut Ahlulbait as.

Selain itu, para peserta dalam pertemuan besar ini meninjau kondisi internasional dengan tujuan membantu secara efektif pemecahan masalah besar yang telah menimbulkan kekhawatiran bagi para pengikut Ahlulbait as di dunia dengan mengambil inspirasi dan petunjuk dari ma’arif Ahlulbait as dan dengan bersandarkan pada upaya transformasional Lembaga Internasional Ahlulbait as untuk mencapai situasi yang menguntungkan bagi para pengikut Ahulbait as yang dibagi dalam empat komisi:

1. Komunitas lokal Ahlulbait dan Program Tabligh

2. Jaringan dan komunikasi

3. Ruang dan media virtual

4. Ekonomi para pengikut Ahlulbait as

Demikian juga telah diadakan pertemuan ilmiah dan diskusi terbuka terkait tema Keperempuanan dan Keluarga serta tema isu-isu sentral yang dihadapi universitas.

Sekarang dan di akhir pertemuan internasional ini, para anggota Sidang Ketujuh Majelis Umum mengeluarkan pernyataan ini, sambil menekankan perlunya mendukung umat Islam, bersikeras pada persatuan umat Islam dan keutuhan dunia Islam dan poin-poin berikut dalam rangka mendukung peningkatan status para pengikut Ahlulbait:

1) Keberhasilan front perlawanan

Tantangan terbesar dekade terakhir bagi pengikut Ahlulbait as adalah munculnya gerakan Takfiri-Zionis ISIS dan gejolak di wilayah kawasan. Tantangan ini memiliki efek langsung pada status pengikut Ahlulbait as dan bahkan sejumlah situs suci khususnya Haram Sayidah Zainab sa berada dalam bahaya. Pembentukan pasukan front perlawanan di bawah kepemimpinan panglima dan komando Jenderal syahid Haji Qassem Soleimani, dan dengan hancurnya ISIS, telah mengembalikan perdamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah yang merupakan pusat komunitas pengikut Ahlulbait as.

Terbentuknya gerakan pembela situs-situs suci di kalangan pemuda dan penyebaran tradisi altruisme dan kesyahidan di kalangan komunitas Ahlulbait as adalah salah satu berkah dari gerakan ini, yang menjadi tanggung jawab Lembaga Internasional Ahlulbait as untuk menjaganya. Anggota Majelis Umum, atas nama para pengikut Ahlulbait as, menghargai para syahid yang membela situs-situs suci, terutama Asy-Syahid Haj Qasim Soleimani, Abul Mahdi Al-Muhandis, Mayjend Hamdani dan syuhada lainnya yang gugur di jalan ini.

2) Masalah para pengikut Ahlulbait as

Menjaga nilai-nilai fundamental komunitas Ahlulbait as yang bersumber dari ajaran tinggi mazhab murni Ahlulbait as telah diyakini sebagai salah satu fungsi utama majelis. Sayangnya, hari ini beberapa dari nilai-nilai ini telah mendapat tantangan karena invasi budaya dan perluasan gaya hidup pornografi Barat. Salah satu wilayah yang menjadi sasaran peradaban Barat dalam proyek invasi budaya adalah penghancuran institusi keluarga dalam masyarakat Islam dan di tengah-tengah pengikut Ahlulbait as. Komponen dasar dalam peradaban Islam dibandingkan dengan peradaban lain adalah pentingnya dan posisi institusi keluarga, yang telah runtuh di Barat dan saat ini sedang menghadapi masalah di komunitas Ahlulbait dan masyarakat Islam secara umum. Terlepas dari masalah keluarga, pembentukan komunikasi yang luas di antara para pengikut Ahlulbait as yang sedang mengalami penurunan setiap hari dilakukan upaya untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Tujuan utama dari Lembaga Internasional Ahlulbait as telah membangun jaringan pengikut di berbagai tingkatan sejak pendiriannya. Di antara masalah lain yang dihadapi komunitas Ahlulbait adalah ruang virtual dan media, yang memiliki dampak mendalam bagi komunitas. Majelis harus mengubah ancaman ini menjadi peluang bagi audiensnya dengan perencanaan yang terstruktur. Selain itu, salah satu keberhasilan majelis dapat dilihat dari pembentukan lembaga ulama di lingkungan internasional dan penataan komunitas lokal pengikut Ahlulbait as dengan menciptakan peningkatan dan kemajuan melalui gerak-gerak program yang maksimal dan terarah. 

والسلام علیکم

Sabtu, 3 September 2022

6 Safar 1444 H