Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Selasa

6 September 2022

08.27.13
1303881

Ulama Afghanistan:

Rakyat Afghanistan telah Begitu Sangat Menderita dalam 45 Tahun Terakhir

“Afghanistan sepanjang 45 tahun telah terjebak pada kondisi perang yang terus menerus dan sampai sekarang masih terperangkap dalam kobaran api konflik.”

Menurut Kantor Berita ABNA, anggota Majelis Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as asal Aghanistan, Hujjatul Islam wa Muslimin Muhammad Akbari dalam orasinya pada pada hari pertama dari Sidang Ketujuh Majelis Umum Lembaga Internasional  Ahlulbait as pada Kamis (1/9) di Tehran mengatakan, “Afghanistan sepanjang 45 tahun telah terjebak pada kondisi perang yang terus menerus dan sampai sekarang masih terperangkap dalam kobaran api konflik.”

Lebih lanjut, Muhammad Akbari mengatakan, “Masyarakat muslim Afghanistan tidak pernah rela negara dan tanah airnya dijajah, karena itu terus mengobarkan perlawanan tanpa henti pada pihak penjajah. Pada akhir abad 20 rakyat Afghanistan berhasil mengusir dan mengalahkan pasukan Soviet dan pada awal abad 21, rakyat Afghanistan kembali bisa mengalahkan dan membuat pasukan AS dan NATO angkat kaki dari Afghanistan.”

Ulama Syiah Afghanistan ini kemudian meyinggung pemerintahan baru yang dibentuk kelompok Taliban pasca runtuhnya pemerintahan boneka AS. Ia berkata, “Pemerintahan baru Afghanistan tidak mendapatkan sepenuhnya legitimasi dari rakyat. Mereka membentuk pemerintahan baru melalui cara-cara bersenjata dengan teror dan pemaksaan.”

Hujjatul Islam wa Muslimin Muhammad Akbari kemudian menekankan bahwa masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan di Afghanistan. Ia berkata, “Afghanistan masih berhadapan dengan tumpukan masalah, yang kami harap akan diselesaikan melalui negosiasi damai dan jauh dari kekerasan. Kami juga saat ini tengah menunggu untuk menerima tuntutan yang sah dari komunitas Syiah Afghanistan yang membentuk 20 % dari populasi negara untuk kita memiliki Majelis Ulama Syiah yang diakui.”

Pada bagian akhir penyampaiannya, ulama Afghanistan ini mengatakan, “Rakyat Afghanistan yang tidak bersalah terus menanggung beban kehancuran selama 45 tahun terakhir dan menderita kemiskinan yang parah.”