Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ABNA
Rabu

20 April 2022

21.51.17
1250049

Ayatullah Reza Ramezani:

Dunia Saat ini Haus akan Pencerahan Spritual dari Al-Qur'an

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menekankan bahwa Al-Qur'an memanggil orang-orang dari manusia indrawi menjadi manusia rasional dan intuitif.

Menurut Kantor Berita ABNA, acara pembukaan seksi internasional dari Konferensi Internasional pertama tentang Pendidikan Keluarga dan Spiritual diadakan pada Minggu malam (17/4) yang turut dihadiri Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as Ayatullah Reza Ramezani.

Berbicara pada pertemuan tersebut, Ayatullah Ramezani mengatakan bahwa beberapa Orientalis, karena kurangnya pemahaman mereka tentang logika pemahaman Al-Qur'an, berusaha untuk memperkenalkan Al-Qur'an sebagai sebuah buku tanpa tujuan. Ia berkata, "Beberapa intelektual agama lain mengklaim bahwa Al-Qur'an bukan buku hukum dan kehidupan, melainkan hanya  berisi khotbah dan nasihat yang bisa kita gunakan, tetapi apa yang disebutkan tentang aturan dan peraturan syariah terkait dengan masa lalu, sehingga ayat-ayat yang mengandung kontradiksi dan beberapa masalah itu tidak lagi kita butuhkan saat ini. Sementara hakikatnya bahasa Al-Qur'an adalah bahasa akal dan alam, dan bahasa akal dan alam tidak mengenal kemarin, hari ini, dan esok.”

Ayatullah Ramezani menyatakan lebih lanjut, “Sebagian dari ajaran Al-Qur'an berkaitan dengan pelatihan kecenderungan suci manusia. Menurut Almarhum Syahid Muthahhari, kecenderungan manusia bersifat indrawi dan non-indrawi. Dalam kecenderungan non-indrawi, setiap orang dapat mengambil manfaat dari ajaran ilahi.”

Menekankan bahwa Al-Qur'an memanggil manusia dari manusia indrawi menjadi manusia rasional dan intuitif, Ayatullah Ramezani melanjutkan, “Al-Qur'an adalah hukum kehidupan dan penyelamat manusia dan mengajak manusia untuk bermartabat dalam arti yang sebenarnya.”

Perwakilan dari Majelis Ahli untuk Provinsi Gilan ini mengatakan, ”Mari kita menyajikan ajaran Al-Qur'an tidak hanya untuk Syiah, Muslim dan agama Ibrahimi, tetapi juga untuk seluruh umat manusia.”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menyatakan bahwa di arena internasional kita harus mengenal audiens dengan benar. “Arena internasional dan dunia saat ini haus akan Al-Qur'an dan ajaran Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak boleh disembunyikan dan secara ekslusif hanya untuk umat Islam sebab Al-Qur'an untuk manusia. Dari perspektif ini, kita dapat memperkenalkan Al-Qur'an sebagai buku manusia dan versi kehidupan.” Ungkapnya. 

Ayatullah Ramezani lebih lanjut berkata, "Bagian dari kesenangan kita terhadap Al-Qur'an adalah pembacaan kitab suci ini, dan bahkan dalam riwayat-riwayat itu melihat Al-Qur'an dihargai, tetapi yang lebih penting daripada ini adalah berpikir dan merenungkan dan menyajikan diri kepada Al-Qur'an. Al-Qur'an harus menjadi buku kehidupan dan humanisasi. Kita perlu meninjau dan mendefinisikan kembali Al-Qur'an. Al-Qur'an dapat membawa kedamaian bagi umat manusia dalam arti kata yang sebenarnya dan menunjukkan jalan dan tujuan.”

Di bagian lain dari penyampaiannya, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as membahas masalah keluarga dalam Al-Qur'an dan mengatakan, “Pilar keluarga dalam Al-Qur'an adalah pembentukan keluarga. terdiri dari suami dan istri, tetapi hari ini di Barat dengan distorsi serius di ranah keluarga, kita menghadapi apa yang dapat mengancam umat manusia.”

Ayatullah Ramezani menyatakan, “Jika kita ingin keluarga berada di jalan makna dan spiritualitas, kita harus memperhatikan prinsip cinta. Prinsip cinta ini, jika disuntikkan ke anak-anak, akan menjamin kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga sebagai komunitas kecil mempersiapkan dasar bagi kesehatan komunitas besar.”

“Spiritualitas yang ditekankan dalam Al-Qur’an dalam bidang keluarga bukanlah membatu dan menindas, tetapi merupakan spiritualitas yang bertanggung jawab, dan rasa tanggung jawab yang Allah Ta'ala tempatkan pada manusia ini adalah rasa spiritualitas yang komprehensif.” Jelasnya.