Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Kamis

14 April 2022

11.43.47
1247979

Mengapa Cina Peringatkan Dampak Luas Sanksi Rusia ?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina memperingatkan dampak negatif luas dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia.

Menurut Kantor Berita ABNA, Zhao Lijian juga mendesak Amerika Serikat untuk mau menerima tanggung jawab khusus terkait kepatuhan melaksanakan aturan sistem ekonomi global, dan mempertahankan stabilitas ekonomi dunia.

Sikap AS menyikapi krisis Ukraina selalu memicu protes masyarakat internasional termasuk oleh pemerintah Cina.

Washington berusaha menarik sejumlah negara untuk mengikuti kebijakannya terkait krisis Ukraina, oleh karena itu guna menghadapi penolakan atas ambisinya ini, Gedung Putih menggunakan berbagai instrumen termasuk sanksi ekonomi dan keuangan.

Selain itu, AS juga menggalang kekuatan sekutu-sekutunya untuk menerapkan berbagai jenis sanksi terhadap Rusia, dan negara-negara semacam Australia yang ingin memperkuat posisinya dalam kerangka kebijakan regional AS, terus menambah sanksi atas Rusia, dan yang terbaru Australia menyanksi 14 perusahaan pemerintah Rusia.

Terlepas dari seberapa erat hubungan Rusia dan Australia, namun Canberra berusaha menekan Moskow dengan beragam sanksi. Akan tetapi apa yang dalam pandangan masyarakat internasional dapat memberikan dampak negatif pada perekonomian dunia adalah upaya menciptakan kondisi yang muncul dari ide perang dingin oleh AS.

Gary Clyde Hufbauer, ekonom AS sehubungan dengan ini mengatakan, langkah AS dan sekutu-sekutunya menekan Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina, sampai saat ini tidak cukup efektif, sebaliknya bisa memberikan dampak negatif terhadap perekonomian dunia.

Banyak orang percaya, AS dengan memprovokasi seputar masalah Ukraina, tengah melakukan upaya sia-sia untuk mencegah bertambah kuatnya koalisi timur antara Cina, Rusia, dan kekuatan-kekuatan regional lain.

Kenyataannya AS sedang berusaha keras untuk mengerahkan apa yang ia sebut sebagai kekuatan dan kemampuan guna menjinakan Rusia dan Cina.

Seorang pakar hubungan internasional AS menuturkan, "Sanksi-sanksi AS terhadap Rusia lebih merupakan formalitas, oleh karena itu tidak terlalu berpengaruh pada perilaku Rusia terhadap Ukraina, dan Presiden Vladimir Putin, serta Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, terlindung dari sanksi-sanksi semacam ini.

Bagaimanapun juga, dalam pandangan pejabat Barat, Cina dalam krisis Ukriana sedang memainkan permainannya terkait AS dan sekutu-sekutunnya.

Artinya, Cina sebagai sebuah negara independen bukan saja memprotes sikap AS soal perang Ukriana, bahkan berulangkali berusaha memperingatkan dampak sanksi Rusia, atas perekonomian global.

Namun sebagian pejabat negara Barat menganggap peringatan pemerintah Cina soal dampak sanksi Rusia, hanya sebagai slogan semata, dan mereka percaya Cina berusaha mencari keuntungan pribadi dalam masalah ini. (HS)

342/