Menurut Kantor Berita ABNA, Sejak pemerintah Duterte berkuasa pada 2016, Manila telah menyetujui pembicaraan bilateral dengan Beijing mengenai sengketa Laut China Selatan, tetapi para kritikus mengatakan langkah itu menempatkan Manila dalam posisi yang lemah dengan mempertimbangkan putusan pengadilan Den Haag.
Menurut Associated Press, Presiden China Xi Jinping dalam percakapan telepon dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte hari Jumat (8/4/2022) mengatakan, "Kedua negara telah mengelola perselisihan bilateral secara baik dengan mencapai kesepakatan penting dan melalui kerja sama yang bersahabat."
Presiden China juga menekankan kesinambungan dan stabilitas kebijakan negaranya dalam hubungan dengan Filipina.
Cina memiliki perselisihan wilayah dengan sejumlah negara termasuk Jepang, Vietnam, dan Filipina.(PH)
342/