Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA ,Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah Cina dan tidak mengakui klaim kedaulatan Taiwan.
Sebaliknya, Taiwan, yang mendapat dukungan Barat untuk memisahkan diri dari Cina, tidak menerima aturan Beijing. Perbedaan ini telah menyebabkan ketegangan di kawasan tersebut.
Menurut laporan YJC, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan pada hari Rabu (23/03/2022), bahwa Taiwan sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang wajib militer menjadi lebih dari empat bulan.
Menteri pertahanan Taiwan mengklaim bahwa tujuan dari pelaksanaan rencana itu adalah kekhawatiran terkait tekanan militer Cina.
-
Soal Taiwan, Presiden China Keluarkan Peringatan kepada Biden
Sementara itu, Chiu menambahkan bahwa proposal untuk memperpanjang wajib militer masih dalam pertimbangan.
Kantor Kepresidenan Taiwan juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa isi pelatihan wajib militer harus diubah sehingga mereka yang melakukan wajib militer dapat secara efektif menanggapi kebutuhan perang modern dan memperkuat kemampuan angkatan bersenjata dalam "perang asimetris".(sl)
342/