Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Senin

21 Februari 2022

10.18.56
1231869

Australia Protes China atas Insiden Serangan Laser

Canberra memprotes China atas insiden penembakan laser yang dilakukan kapal angkatan lautnya terhadap sebuah pesawat militer Australia.

Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA , Militer Australia hari Minggu (20/2/2022) menyatakan Kapal Angkatan Laut Tentara pembebasan China (PLAN) mengarahkan laser ke jet tempur Australia yang berlayar ke timur melintasi Laut Arafura.

Menurut Kementerian Pertahanan Australia, sebuah pesawat patroli angkatan laut Australia Poseidon P-8A Kamis lalu diganggu oleh laser kapal Angkatan Laut China saat terbang di atas bagian utara Australia.

Militer Australia mengklaim tindakan tersebut berpotensi membahayakan nyawa.  Mereka juga mengecam keras perilaku itu karena tidak profesional dan tidak aman.

Insiden penembakkan laser terjadi pada hari Selasa (15/2) ketika pesawat P-8A Australia terbang di atas Laut Arafura. Pesawat pengintai dan anti-kapal selam perang tersebut tengah berada di atas laut wilayah utara Australia dan pulau Papua Nugini.

Kementerian pertahanan Australia juga merilis gambar dua kapal China yang berlayar di lepas pantai utara Australia.

Kedua kapal China tersebut diketahui adalah Hefei, sebuah kapal perusak peluru kendali, dan Jinggang Shan, kapal dermaga amfibi. Meski demikian, Australia tidak mengatakan kapal mana yang mengarahkan laser ke arah kapalnya.

Hingga saat ini, China belum memberikan komentar atas tuduhan Australia tersebut.

Insiden ini bukan kali pertama kapal China mengarahkan laser ke pesawat Australia. Pada Mei 2019, pilot Australia mengatakan bahwa mereka beberapa kali menjadi sasaran laser selama misi di Laut China Selatan.

Kemudian dalam sebuah laporan yang dirilis Juni 2018, pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa setidaknya ada 20 dugaan insiden laser China di Pasifik Timur dari September 2017 hingga Juni 2018.

Ketegangan militer antara China dan Australia tengah meningkat dan melonjak pada November lalu. Ketika itu, Australia mengatakan pihaknya tengah memulai sebuah perjanjian dengan AS dan Inggris untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.(PH)

342/