Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA ,Perdana Menteri Pakistan hari Minggu (13/2/2022) mengkritik tindakan Washington di Afghanistan dan menyerukan perubahan sikap terhadap tindakan militernya di luar negeri.
Imran Khan, yang negaranya telah menjadi sekutu dekat Amerika Serikat dalam perang di Afghanistan selama bertahun-tahun, mengatakan, "Lebih dari 80.000 warga Pakistan kehilangan nyawa mereka dalam perang ini."
Ia juga menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi di Afghanistan dan kebutuhan masyarakat internasional untuk bekerja sama dengan pemerintah saat ini di Kabul, dengan mengatakan, "Tidak ada pilihan lain selain berinteraksi dengan Taliban,".
"Cepat atau lambat, dunia harus mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, karena ini menyangkut kesejahteraan dan masa depan 40 juta warga Afghanistan," kata Imran Khan, tanpa merinci dukungan penuh Pakistan terhadap Taliban.
"Afghanistan berada di ambang mengalami krisis kemanusiaan terburuk," tegasnya.(PH)
342/