Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA , "Tujuan kami adalah untuk membuat dunia sadar akan penderitaan perempuan di masyarakat Afghanistan dan untuk menekan Taliban agar menghormati hak-hak perempuan," kata Presiden Eropa Roberta Metsola pada Selasa (31/2/2022).
Berbicara dalam pertemuan Parlemen Eropa, Metsola mengecam diskriminasi gender secara sistematis terhadap perempuan Afghanistan.
"Setiap interaksi dengan Imarah Islam Taliban bergantung pada penghormatan (mereka) terhadap hak-hak perempuan," tegasnya seperti Afghan Voice Agency (AVA).
Dia menambahkan, dunia harus memprioritaskan kebutuhan perempuan Afghanistan dan mempertimbangkan setiap interaksi dengan rezim yang berkuasa sebagai prasyarat untuk menghormati hak-hak perempuan.
Pada 1-2 Februari, Parlemen Eropa mengadakan serangkaian kegiatan untuk menyoroti situasi yang mengkhawatirkan bagi perempuan di Afghanistan setelah Taliban berkuasa. (RM)
342/