Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA ,Karzai dalam wawancara dengan Tolo News, Senin (31/1/2022), mengatakan rakyat Afghanistan menginginkan pemenuhan hak-hak perempuan dan pembentukan pemerintahan yang inklusif.
Karzai menuturkan bahwa ia bersama dengan mantan Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah, dalam sebuah surat kepada Taliban, mendesak untuk rekonsiliasi politik dan pembicaraan dengan para pemimpin politik untuk meletakkan dasar bagi bangsa.
"Masyarakat menginginkan pemerintahan yang akan mewakili semua dan melindungi hak-hak perempuan serta memberikan akses anak perempuan ke pendidikan," ujarnya.
Menurutnya, hal ini adalah dasar kita dan memang seharusnya begitu.
Taliban, setelah berkuasa pada 15 Agustus 2021, berjanji akan membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan dan menghormati hak-hak perempuan, tetapi janji itu belum dipenuhi sampai sekarang. (RM)
342/