Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA ,Taliban bersikeras bahwa kematian yang dilaporkan terkait dengan kasus permusuhan pribadi dan sedang diselidiki, seperti dilaporkan Afghan Voice Agency (AVA), Senin (31/2/2022).
PBB mengumumkan dalam laporan pada hari Minggu bahwa Taliban membunuh lebih dari 100 personel keamanan dan sipil yang terkait dengan pemerintah Afghanistan yang didukung AS sejak merebut kekuasaan pada Agustus 2021.
"Imarah Islam belum membunuh siapa pun sejak memberikan amnesti umum," kata Kementerian Dalam Negeri Taliban.
"Ada beberapa kejadian di mana mantan personel militer menjadi sasaran atas dasar permusuhan pribadi, dan kasus-kasus ini sedang diselidiki," tambahnya.
PBB mengatakan misinya di Afghanistan menerima lebih dari 100 laporan pembunuhan yang dianggap kredibel. Lebih dari dua pertiganya adalah “pembunuhan di luar proses hukum yang dilakukan oleh otoritas de facto atau afiliasinya.”
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencatat bahwa Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan terus menerima laporan tentang pembunuhan, penghilangan paksa, dan pelanggaran lainnya terhadap mantan pejabat, personel keamanan, dan mereka yang bekerja dengan pasukan asing. (RM)
342/