Menurut kantor berita Ahl al-Bayt (AS) - ABNA , Efraim Halevy, Rabu (15/12/2021) dalam wawancara dengan stasiun televisi Israel National News (Arutz Sheva) menuturkan, "Satu-satunya pemain yang bisa memberikan pengaruh, dan mendorong kemajuan dalam Perundingan Wina, adalah pemain yang sikapnya terkait Iran, tidak kita dengar, yaitu Cina."
Ia menambahkan, "Jika saya katakan bahwa ekonomi Iran sangat bersandar pada Cina, itu tidak berlebihan. Pengaruh Cina dalam kebijakan Iran mungkin lebih dominan dari pengaruh kekuatan asing terbesar. Cina sepanjang sejarah tidak pernah seperti sekarang, menjadi negara yang memainkan peran utama dalam stabilitas global."
Efraim Halevy menegaskan, "Kita membutuhkan lebih banyak dialog dengan Cina di semua level, melalui berbagai kanal resmi maupun tidak resmi."
Di sisi lain, Yoav Kisch, anggota Knesset dari Partai Likud yang juga mantan Menteri Kesehatan Israel mengatakan, "Bagi Israel, saat ini menjalin hubungan dengan Cina lebih strategis dan lebih penting, terutama di tengah upaya Iran membuktikan kekuatannya di Timur Tengah." (HS)
342/