Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : parstoday
Rabu

11 Agustus 2021

11.21.06
1168658

Memperingati Hateknas, Presiden Harap Indonesia Jadi Produsen Teknologi

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Hari Kebangkitan Teknologi Ke-26 dengan tema “Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif: Digital, Gree, Blue Economy” yang disiarkan kanal YouTube Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (10/08/2021).

Menurut Kantor Berita ABNA, Dalam pidatonya, Presiden Jokowi berharap Hari Kebangkitan Teknologi dimanfaatkan sebagai momentum untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen teknologi.

"Ini adalah momentum untuk mempercepat kedaulatan teknologi kita dan menjadikan kita sebagai produsen teknologi," kata Presiden.

"Ada ratusan ribu peneliti dan inovator yang kita miliki dan juga ribuan diaspora peneliti kelas dunia. Kekuatan ini lah yang harus dikonsolidasikan,".

Presiden meminta BRIN segera mengkonsolidasikan dan mengintegrasikan kekuatan riset dan inovasi nasional.

BRIN, ia melanjutkan, harus memburu inovasi dan teknologi yang dihasilkan oleh para inovator dan peneliti untuk diinkubasikan, diterapkan, dan diindustrikan.

"Kedua, BRIN harus berani memotori akuisisi teknologi maju yang belum kita miliki dan kemudian mengembangkannya. Mungkin saja teknologi yang kita butuhkan belum diproduksi dalam negeri, BRIN harus menyiapkan strategi akuisisi yang cepat dan akurat," katanya.

"Saya yakin dengan pasar Indonesia yang besar dan juga kekayaan SDA yang berlimpah kita mempunyai leverage yang kuat untuk bernegosiasi. Cari cara-cara cerdas untuk melakukan akuisisi teknologi secara murah dan menjadikan kita sebagai produsen teknologi yang mandiri," ia menambahkan.

Presiden mengatakan bahwa BRIN harus menjadi pusat pengembangan teknologi Indonesia.

"BRIN harus mampu mengorkestrasi SDM, infrastruktur, program, dan anggaran agar menjadi kekuatan besar untuk menghasilkan karya nyata yang menyejahterakan rakyat," katanya.

Selain itu, ia mengatakan, B​​​​​​RIN harus segera menyinergikan peneliti-peneliti di lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, perusahaan rintisan teknologi, dan yang lainnya.

"Walaupun kita sedang fokus untuk menangani pandemi COVID-19, utamanya varian delta, namun kita harus melakukan reformasi struktural untuk membangun kemajuan Indonesia ke depan," kata Presiden.

Presiden juga mengemukakan pentingnya peran teknologi dalam hilirisasi industri dalam negeri upaya untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya dan peluang kerja melalui pengembangan industri hilir.

"Kuncinya adalah teknologi. Kita memiliki kesempatan besar dalam membangun industri mulai dari hulu sampai hilir, sebagai contoh, pertambangan nikel, kita punya tambang nikel, tapi tidak boleh berhenti di situ saja. Kita harus mengembangkan industri hilir seperti industri litium baterai sampai produksi mobil listrik," katanya.

Dukungan teknologi, menurut Presiden, juga dibutuhkan untuk meningkatkan kelas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di semua sektor.

"Kenaikan kelas UMKM di semua sektor, termasuk sektor pertanian, sangat membutuhkan teknologi yang relevan. Sekali lagi kuncinya adalah teknologi," katanya.

BRIN Wujudkan Ekosistem Riset dan Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan akan terus berupaya mewujudkan ekosistem riset dan inovasi Indonesia yang kuat dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang jatuh pada 10 Agustus.

"Kita perlu membangun ekosistem riset dan inovasi yang kuat serta mewujudkan kolaborasi solid antara para pemangku kepentingan yang didukung oleh kebijakan-kebijakan terkait," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sebagaimana dikutip dari Antaranews dalam peringatan Hakteknas ke-26 dengan tema "Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif: Digital Green Blue Economy", Selasa.

Kepala BRIN menuturkan ekosistem riset dan inovasi yang kuat dan kolaborasi solid diperlukan untuk mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki Indonesia agar bisa menjadi negara yang maju.

Handoko mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki semua unsur penting untuk menjadi suatu negara maju, termasuk potensi sumber daya alamnya yang melimpah, keanekaragaman hayati dan keragaman budayanya sangat tinggi serta posisi geografis yang strategis.

Sumber daya manusia dengan populasi yang tinggi merupakan modal besar yang dipunyai Indonesia. Namun, semua potensi itu tidak dapat begitu saja membuat Indonesia menjadi negara maju. Oleh karena itu, perlu terus mendorong hadirnya inovasi berbarengan dengan penguasaan riset sebagai basis untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Antaranews)

342/