Menurut Kantor Berita ABNA, Presiden Nigeria Mohammad Bohari dalam sebuah pesan mengucapkan selamat atas kemenangan Hujjatul Islam wa Muslimin Sayyid Ibrahim Raisi dalam pemilihan presiden putaran ketiga belas. Dalam pesan tersebut ia menyatakan bahwa kedua negara Iran dan Nigeria akan bekerja untuk lebih meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang. Ia menambahkan, "Pilihan oleh rakyat Iran ini sekali lagi menunjukkan sentralitas kehendak rakyat dalam keberhasilan demokrasi di seluruh dunia."
Bereaksi terhadap hasil pemilihan presiden Iran, Bohari juga mengatakan: "Sosok yang pantas mendapatkan kemenangan baru-baru ini dalam pemilihan presiden." Presiden Nigeria menekankan bahwa demokrasi memungkinkan rakyat untuk dipilih kembali atau untuk mengubah perwakilan mereka secara damai.
Bohari menggambarkan Sayyid Raisi sebagai politisi berpengalaman yang akan mampu membawa Iran ke puncak yang lebih tinggi dan masa depan yang lebih baik. Presiden Republik Nigeria menyatakan di akhir pesannya, "Semoga Tuhan Yang Maha Esa menjadi panduan Anda dalam menjalankan tanggung jawab pemilihan yang berat ini."
Hujjatul Islam wa Muslimin Sayid Ibrahim Raisi, dalam pemilihan Presiden Iran yang ke-13 pada Jumat (18/6) memenangkan lebih dari 17 juta dan 926 ribu suara (62% suara) sehingga nanti akan ditetapkan sebagai presiden kedelapan Iran dari pilihan rakyat.
Sebanyak 59.310.307 warga Iran memiliki hak pilih dan 28.933.004 orang telah menggunakan haknya. Dengan demikian, 48,8 persen telah berpartisipasi dalam pemilu. Sementara kandidat lainnya, Mohsen Rezaei dan Abdolnaser Hemamti masing-masing memperoleh 3.412.712 suara dan 2.427.201 suara. Amirhossein Ghazizadeh Hashemi pada posisi buncit memenangkan 999.718 suara.