Menurut Kantor Berita ABNA, Hal itu disampaikan Sayid Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada acara pembukaan konferensi tentang peran media perlawanan dalam perang Saif al-Quds.
"Ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan kemampuan Poros Perlawanan di bidang media, sama seperti yang kita lakukan di bidang militer kita," kata Nasrallah pada Senin, 5 Juli 2021, seperti dikutip laman Farsnews.
Ia menuturkan Israel tidak bisa bertahan tanpa Amerika Serikat. Itulah sebabnya kami tidak membedakan di antara mereka. Setiap agresi yang dilakukan Israel adalah agresi Amerika juga.
Sekjen Hizbullah menjelaskan dalam perang 12 hari, kubu perlawanan di Gaza mampu membuat perimbangan baru. Perimbangan ini memerlukan pengembangan di bidang media, karena ia adalah pintu bagi masyarakat untuk melihat apa yang terjadi di medan perang.
Menurutnya, apa yang membuat media perlawanan unggul adalah kesadaran kita akan kelemahan musuh dan berbicara sesuai fakta.
"Media perlawanan telah membantu mewujudkan kemenangan baru-baru ini di Gaza. Kemenangan ini akan sia-sia tanpa media perlawanan," ucapnya.
Lebih lanjut, Nasrallah mengatakan kita harus berbagi pengalaman untuk meningkatkan kinerja media kita, sama seperti kita mendapatkan keuntungan dari keahlian satu sama lain di bidang militer.
"Kami tidak berlebihan atau percaya pada ilusi ketika menghadapi musuh kami. Ketika kami berkata bahwa rezim Zionis akan musnah, kami mengucapkan ini berdasarkan bukti dan kebenaran. Pertempuran Saif al-Quds telah membuat pembebasan al-Quds semakin dekat dari sebelumnya," pungkas sekjen Hizbullah. (RM)
342/