Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Rabu

23 Juni 2021

12.02.23
1153126

Puncak Krisis Wabah Corona Diprediksi Akhir Juli

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengemukakan kasus penularan COVID-19 pada Senin (21/6) mencapai rekor kenaikan kasus harian tertinggi selama pandemi di Indonesia.

Menurut Kantor Berita ABNA, "Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan, bahkan pada pada 21 Juni sebanyak 14.536 kasus. Rekor tertinggi selama pandemi," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, sebagaimana dikutip Parstodayid dari Antaranews, Rabu (23/06/2021).

Wiku mengatakan selama lima pekan terakhir, kasus baru selalu lebih tinggi dibandingkan dengan angka kesembuhan, dengan puncak selisih 17.391 kasus pekan ini.

Menurutnya, jumlah kasus positif yang tinggi dibandingkan angka kesembuhan per pekan perlu mendapatkan perhatian.

“Angka kesembuhan yang lebih rendah dibandingkan kasus positif perlu menjadi target utama perbaikan penanganan COVID-19,” kata Wiku.

Selain itu, Wiku Adisasmito juga meminta pemerintah daerah lebih peka dalam membaca data tren zonasi pergerakan kasus COVID-19 di wilayah setempat.

"Pemerintah daerah harus lebih peka dalam membaca data tren zonasi di wilayahnya. Jika lebih dari sepekan zonasi masih tetap di zona oranye atau merah, upaya penanganan seperti PPKM Mikro harus dievaluasi," katanya.

Wiku mengatakan pemerintah telah memutuskan untuk melakukan pengetatan aktivitas masyarakat sebagai upaya pengendalian kasus COVID-19 yang trennya terus mengalami peningkatan pascalibur Idul Fitri.

Langkah ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2021. Pengetatan tersebut dibagi berdasarkan zonasi risiko tingkat kabupaten/kota.

Puncak Krisis Bulan Juli

Lebih dari 5 hari, penambahan kasus baru COVID-19 melampaui 10 ribu kasus. Pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman menilai wabah Corona di Indonesia saat ini belum masuk fase terburuk.

Pasalnya, kemunculan varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India akan menambah bebas fasilitas kesehatan setelah puncak kasus COVID-19 nantinya berlangsung. Puncak kasus Corona disebut Dicky terjadi di akhir Juni, dengan lonjakan COVID-19 yang lebih tinggi.

Ia menggambarkan, prediksi fase kritis akan dialami setelah puncak tersebut, setidaknya hingga akhir Juli. Terlebih banyak kasus COVID-19 yang selama ini tidak bisa terdeteksi.

"Kita menuju puncak sampai akhir Juni ya dan ini sekali lagi belum situasi yang terburuk, varian Delta ini baru akan menuju dominasinya, dan ini potensi artinya lebih banyak kasus lonjakan termasuk lonjakan di fasilitas kesehatan akan lebih besar terutama pasca akhir Juni ini," kata Dicky saat dikonfirmasi Detik sebagaimana dikutip Parstoday, Rabu (23/06/2021).

"Nah ini yang setidaknya dalam prediksi awal, sebenarnya sampai akhir Juli ini kita akan mengalami masa kritis ya, dan sekali lagi potensi jauh lebih besar dari itu jelas ada," tegasnya.

Dicky menyoroti angka positivity rate Corona di atas 40 persen menandakan penularan COVID-19 kini amat luar biasa tinggi. Jika pemerintah tak bisa menerapkan lockdown, Dicky meminta agar monitoring pengawasan WFH 75 persen dan kebijakan pengetatan PPKM mikro lainnya dipastikan berjalan.

342/