Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : parstoday
Sabtu

12 Juni 2021

09.50.48
1149758

Mengkhawatirkan Ledakan COVID-19 di Indonesia

Ledakan COVID-19 mulai terjadi dan bisa lebih buruk lagi. Satgas COVID-19 mengungkap terjadinya peningkatan jumlah kasus yang sangat signifikan belakangan ini.

Menurut Kantor Berita ABNA, untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir penambahan jumlah kasus secara nasional menembus angka 8 ribu kasus perhari, bahkan nyaris 9 ribu.

"Kenaikan ini tentunya menjadi peringatan keras untuk kita semua, mengevaluasi sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kenaikan kasus yang lebih tinggi di hari-hari ke depan," kata juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, Jumat sebagaimana dikutip Parstodayid dari Detik (12/06/2021).

Sebagian besar lonjakan kasus terjadi di Pulau Jawa.

Corona DKI Naik 302 Persen dalam 10 Hari Terakhir

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) misalnya, mengalami peningkatan kasus 107 persen dalam 10 hari terakhir, dengan bed occupancy rate (BOR) isolasi mencapai 53,87 persen.

Namun yang lebih mencengangkan adalah kondisi DKI Jakarta. Karena kasusnya meningkat 302 persen dalam periode yang sama.

Juru bicara Satgas COVID-19 mengungkap keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta mencapai 67,05 persen. Pasien Corona yang masuk juga meningkat drastis hingga 359 persen.

"Hal ini (total pasien masuk harian RS) menggambarkan kegawatan yang terjadi karena semakin tinggi pasien harian yang masuk maka semakin menunjukkan kegawatan situasi," ungkap Wiku dalam konferensi pers Jumat (11/6/2021).

"Tempat isolasi terpusat ini mengalami kenaikan pasien harian dari yang sebelumnya 125 pasien masuk dalam satu hari, menjadi 574 pasien masuk per hari ini pukul 6 pagi tadi," sambungnya menekankan kenaikan jumlah pasien melampaui 300 persen.

"Antisipasi kenaikan kasus dan peningkatan BOR di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya harus tetap dilakukan agar dapat meminimalisir kemungkinan penuhnya RS dan Wisma Atlet secara bersamaan dan pasien Covid-19 tidak dapat ditangani," ujar Wiku.

Segera Vaksin Corona, Sebelum Virusnya Kebal

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat untuk segera divaksinasi Corona sebelum virusnya terus bermutasi. Sejauh ini, vaksin COVID-19 yang dipakai di Indonesia seperti Sinovac, AstraZeneca hingga Sinopharm disebutnya masih efektif.

"Masih efektif, nggak perlu takut, buruan divaksin sebelum vaksinnya nggak mempan lagi dengan virusnya," jelas Nadia dalam diskusi virtual Binus TV Channel, Jumat (11/6/2021).

"Kalau kita cepat-cepatan vaksin dulu-duluan sama mutasi. Dia yang mutasi dulu atau kita yang mutasi, maksudnya mutasi kita punya kekebalan ya," tambahnya.

Selama diri sendiri memiliki pertahanan dari vaksinasi COVID-19, Nadia menegaskan mutasi COVID-19 tak akan mempengaruhi kekebalan yang didapat pasca vaksin COVID-19. Alih-alih terus menunggu studi lebih lanjut terkait efektivitas vaksin Corona terhadap varian baru, Nadia meminta masyarakat segera divaksin COVID-19 lantaran vaksin masih efektif. (Detik)

342/