Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : parstoday
Minggu

23 Mei 2021

09.25.18
1143489

Pemerintah RI Masih Tetap Gunakan Vaksin AstraZeneca

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat tidak pilih-pilih vaksin apa yang akan diterima. Pasalnya, semua vaksin covid-19 yang ada di Indonesia terjamin keamanannya.

Menurut Kantor Berita ABNA, Melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, dia menjelaskan bahwa masyarakat tak boleh pilih-pilih jenis vaksin.

"Mengimbau dan mengingatkan kembali pada semua masyarakat untuk tidak memilih jenis vaksin, karena vaksin yang terbaik adalah vaksin yang sudah tersedia dan sudah digunakan," ungkap Nadia dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

Artinya, vaksin yang dipakai oleh pemerintah seperti Sinovac (Cina) maupun AstraZeneca (Inggris) sudah memenuhi syarat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Indonesia (BPOM) dan  Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Vaksin AstraZeneca Non Batch CTMAV547

Pemerintah tetap menggunakan Vaksin AstraZeneca selain batch CTMAV547 dalam program vaksinasi nasional. Dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca CTMAV547 masih diinvestigasi.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah melalui Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) masih menginvestigasi terkait adanya dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Investigasi yang dilakukan ialah pengujian toksisitas dan abnormal serta sterilisasi dari vaksin tersebut. Terkait dengan kejadian efek samping vaksin yang bersifat ringan dan sedang sudah dilakukan penanganan kesehatan oleh fasilitas terdekat.

Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin AstraZeneca non batch CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat khususnya yang baru 1 kali menerima dosis. Hal ini demi mencapai kekebalan individu yang sempurna dengan 2 dosis.

"Saat ini program vaksinasi sudah menjalani tahap 3 yang diawali di provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya bertahap, pada bulan Juni (2021) program ini bisa dilaksanakan di kota-kota lainnya," kata Wiku dikutip dari laman satgascovid19.go.id, sebagaimana dikutip dari Detik, Minggu (23/05/2021).

Mengenai efek samping vaksin, Wiku menyatakan setiap temuan di lapangan akan terus ditindaklanjuti secara berjenjang di faskes terdekat, Pokja KIPI kabupaten/kota, Komda KIPI, Komnas PP KIPI hingga Subdit Imunisasi Badan POM

"Mohon masyarakat tidak ragu melaporkan keluhan dari vaksinasi. Karena setiap laporan yang masuk akan sangat bermanfaat bagi pelaksanaan vaksinasi kedepannya di Indonesia maupun secara global," pesan Wiku.

Dua suntikan COVID efektif lawan varian India

Dosis ganda vaksin COVID-19 hampir sama efektifnya terhadap varian virus corona yang menyebar dengan cepat yang pertama kali diidentifikasi di India seperti terhadap jenis yang dominan di Inggris, pejabat kesehatan Inggris mengatakan pada Sabtu (22/5).

Menteri Kesehatan Inggris mengatakan data itu temuan baru dan dia semakin berharap bahwa pemerintah akan dapat mencabut lebih banyak pembatasan COVID bulan depan.

Sebuah studi oleh Public Health England (PHE) menemukan vaksin Pfizer-BioNTech 88% efektif melawan penyakit bergejala dari varian B.1.617.2 dua minggu setelah dosis kedua.

Itu dibandingkan dengan efektivitas 93% melawan strain B.1.1.7 "Kent" yang merupakan varian COVID dominan Inggris.

Dua dosis vaksin AstraZeneca 60% efektif melawan penyakit simptomatik dari varian India dibandingkan dengan efektivitas 66% terhadap varian Kent, kata PHE.

Hancock mengatakan data itu menunjukkan bahwa mendapatkan kedua dosis vaksin itu "sangat penting."

342/