Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : parstoday
Sabtu

15 Mei 2021

09.58.18
1141087

Transformasi Asia Barat, 15 Mei 2021

Perkembangan di Asia Barat pekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti serangan brutal Israel terhadap warga Palestina dan balasan kubu muqawama atas kejahatan ini.

Menurut Kantor Berita ABNA, Selain itu, masih ada berbagai peristiwa penting di Asia Barat pekan lalu seperti sikap Yordinia bahwa Sheikh Jarrah milik bangsa Palestina, sikap Gerakan Sadr Irak yang siap bela Masjid al-Aqsa, sikap Marja Syiah Irak Ayatullah Sistani mengenai insiden di Masjid al-Aqsa, sikap Suriah mengenai kejahatan Israel terhadap bangsa Palestina dan berbagai perkembangan lainnya.

Aksi brutal aparat keamanan rezim Zionis Israel terhadap jamaah shalat warga Palestina di Masjid Al Aqsa pada Jumat 7 Mei lalu serta pengusiran warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah memicu reaksi bangsa Palestina dan warga tertindas ini bangkit melawan kejahatan rezim penjajah.

Pasukan Israel Serang Jemaah Shalat di Masjid al-Aqsa

Aparat keamanan rezim Zionis Israel menyerang jemaah shalat Palestina di Masjid al-Aqsa pada Jumat (7/5/2021) malam, yang menyebabkan puluhan orang terluka.

Dikutip dari laman Farsnews, aparat Israel memaksa masuk ke halaman Masjid al-Aqsa dan kemudian menembakkan bom suara dan gas air mata ke arah jemaah shalat Palestina.

Bentrokan pecah setelah Israel mengerahkan pasukan besar-besaran saat umat Islam melakukan shalat Isya di Masjid al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.

Setidaknya 53 orang Palestina terluka dalam serangan tersebut dan sebagian besar terluka di wajah dan mata karena tembakan peluru karet dan pecahan granat setrum.

Bentrokan juga terjadi di daerah Bab al-'Amud di jantung kota Quds. Daerah ini menjadi lokasi bentrokan antara tentara Zionis dan warga Quds dalam 10 hari terakhir.

Pada hari Jumat, lebih dari 70 ribu warga Palestina mengikuti shalat Jumat di Masjid al-Aqsa bertepatan dengan peringatan Hari Quds Internasional meskipun pasukan Israel membuat pembatasan ketat untuk mencegah warga.

Para Pemimpin Palestina Janji Balas Serangan Israel di Masjid al-Aqsa

Para pemimpin kelompok Palestina memperingatkan bahwa Israel akan segera menerima balasan atas tindakan brutalnya terhadap jemaah Masjid al-Aqsa.

Seperti dilaporkan Farsnews, Sabtu (8/5/2021), Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah mengatakan tidak mungkin tetap diam dalam menghadapi tindakan tersebut dan musuh harus menunggu balasan dari kami setiap saat.

Al-Nakhalah meminta warga Palestina untuk mendatangi Masjid al-Aqsa dan tidak meninggalkannya hingga tanggal 28 Ramadhan, di mana Israel telah merencanakan serangan ke tempat suci itu.

Sementara itu, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh memperingatkan konsekuensi atas serangan Israel di Masjid al-Aqsa.

Dia meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak bermain api. "Ini adalah pertempuran yang tidak bisa Anda menangkan," tegasnya.

Haniyeh dilaporkan telah menghubungi sejumlah pejabat di kawasan untuk meminta dukungan mereka untuk menghadapi serangan Zionis terhadap jemaah Palestina.

Pemimpin Otoritas Ramallah, Mahmoud Abbas menyeru masyarakat internasional untuk melaksanakan tanggung jawabnya tentang dukungan kepada bangsa Palestina dan tempat-tempat suci.

Sedikitnya 205 orang Palestina terluka dalam serangan di Masjid al-Aqsa, Bab al-'Amud di jantung kota Quds, dan lingkungan Sheikh Jarrah.

Israel Menyerang Demonstran di Gaza

Militer rezim Zionis dilaporkan menyerang demonstran warga Palestina yang menggelar aksinya di malam hari di dekat perbatasan Jalur Gaza dan bumi pendudukan.

Seperti dilaporkan Televisi Aljazeera, puluhan warga Jalur Gaza, Sabtu (8/5/2021) malam diserang militer Zionis saat menggelar demonstrasi di dekat perbatasan wilayah ini dengan Palestina pendudukan untuk memprotes eskalasi serangan Israel ke Quds dan kesuciannya.

Selama insiden tersebut, puluhan warga Palestina mengalami sesak nafas akibat menghirup gas air mata dan tiga lainnya terluka karena terkena tembakan peluru karet.

Militer Israel menangkap sejumlah pemuda Palestina saat menyerang Bab Al-Amud di malam hari dan melukai 17 orang lainnya.

Bulan Sabit Palestina menyatakan, sebanyak 90 warga Palestina terluka dalam bentrokan pada Sabtu (8/5/2021) malam dengan tentara Zionis di sekitar Bab Al-Amud, Bab Al-Sahira, distrik Sheikh Jarrah, Bab Al-Asbat, dan Bab Huta di Quds pendudukan. 14 korban terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Seiring dengan eskalasi serangan Israel ke Quds dan Masjid Al Aqsa, berbagai faksi muqawama Palestina di Gaza menekankan dukungan terhadap saudara mereka dan kesuciannya serta mengancam rezim penjajah dengan balasan tegas.

Bentrok dengan Aparat Keamanan Israel, 90 Warga Palestina Terluka

Berbagai sumber Palestina mengkonfirmasi bahwa sekitar 90 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan aparat keamanan rezim Zionis Israel di Quds pendudukan.

Menurut laporan laman Palestine al-Youm, Bulan Sabit Palestina menyatakan, sebanyak 90 warga Palestina terluka dalam bentrokan pada Sabtu (8/5/2021) malam dengan polisi Zionis di sekitar Bab Al-Amud, Bab Al-Sahira, distrik Sheikh Jarrah, Bab Al-Asbat, dan Bab Huta di Quds pendudukan. 14 korban terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Masih menurut sumber ini, mayoritas korban terluka akibat peluru karet dan bom suara.

Tim Bulan Sabit mengatakan, setelah muncul berita tentang sejumlah korban terluka di Bab Al-Amud, polisi Israel langsung melarang ambulans ke lokasi kejadian.

Israel menembatkan banyak pasukannya di Sheikh Jarrah dan kembali menumpas aksi demo warga Palestina yang memprotes perampasan rumah-rumah mereka di kawasan ini.

Quds pendudukan dan sejumlah kota Palestina selama beberapa hari terakhir menyaksikan bentrokan antara militer Israel dan demonstran serta jamaah shalat warga Palestina yang memprotes berlanjutnya kejahatan rezim ini.

Hari Jumat (7/5/2021), sedikitnya 205 warga Palestina terluka ketika militer Israel menyerbu jamaah shalat di Masjid Al-Aqsa.

Al Quds Memanas, Pemimpin Hamas Surati Rahbar

Ketua Biro Politik Hamas dalam suratnya untuk Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menyampaikan perkembangan terbaru di Al Quds, dan mendesak sikap tegas Dunia Islam untuk mendukung warga Al Quds, dan menghentikan kejahatan rezim Zionis Israel.

Pusat Informasi Palestina, Minggu (9/5/2021) melaporkan, Ismail Haniyeh dalam suratnya untuk Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, serangan dan agresi Israel terhadap Al Quds dan wilayah Bab Al Amud serta Sheikh Jarrah, begitu juga serangan ke Masjid Al Aqsa dan warga Palestina yang beritikaf di masjid itu, adalah upaya luas pejabat Israel untuk melegitimasi pembangunan distrik Zionis, mengusir warga Palestina, merampas rumah, membagi waktu dan tempat Masjid Al Aqsa, dan mengubah kondisi yang berlaku di sana.

Haniyeh menambahkan, kejahatan Israel sudah melanggar seluruh garis merah, dan melukai hati umat Islam. Israel menyerang kota Al Quds, sejarah Islam yang ada di dalamnya, eksistensinya, sumber penghasilan warganya, masa depan dan hak legal penduduknya, begitu juga menyerang secara langsung Masjid Al Aqsa dan orang-orang yang menjaganya.

Pejabat Hamas itu dalam suratnya untuk Rahbar, mendesak agar Dunia Islam segera mengambil sikap tegas atas kejahatan Israel, dan menyatukan sikap bersama serta mengaktifkan diplomasi negara-negara Arab, Muslim dan internasional, dengan maksud mencegah Israel melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina, tanah air dan kesucian-kesuciannya di kota Al Quds terutama Masjid Al Aqsa.

Distrik Israel, Eshkol Dihantam Roket

Sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, Minggu (9/5/2021) dinihari, menghantam distrik rezim Zionis Israel, Eshkol.

Kantor berita Palestina, Shehab News Agency melaporkan, media-media Israel mengabarkan sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam distrik Eshkol, Minggu dinihari.

Surat kabar Israel, Jerusalem Post mengutip Juru bicara Israel Defense Forces, IDF menulis, "Beberapa menit lalu sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza, dan menyebabkan sirene peringatan di sebuah wilayah terbuka berbunyi."

Hari Sabtu malam puluhan penduduk Gaza memprotes kekerasan militer Israel terhadap warga kota Al Quds, dan mereka menjadi sasaran serangan pasukan Israel.

Hamas: Israel Sedang Bermain Api di Wilayah Quds

Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh al-Arouri mengatakan rezim Zionis Israel sedang bermain api dengan menyerang Quds dan Masjid al-Aqsa.

"Al-Quds adalah pondasi keberadaan rakyat Palestina, dan Israel tidak tahu bahwa para mujahidin dari seluruh dunia berkumpul demi Quds," ujarnya dalam sebuah pernyataan, Senin (10/5/2021) seperti dikutip kantor berita Safa.

Dia menegaskan rumah-rumah di daerah Sheikh Jarrah adalah milik rakyat Palestina.

"Hamas akan menggunakan semua upaya politik, media, dan militernya untuk membela Quds. Perang mendatang adalah perang Quds dan kesuciannya, dan semua orang Muslim akan ambil bagian di dalamnya," kata al-Arouri.

Setidaknya 215 warga Palestina terluka dalam serangan tentara Israel di Kompleks Masjid al-Aqsa, termasuk 153 orang yang dirawat di rumah sakit. Empat korban luka berada dalam kondisi serius.

Tentara rezim Zionis menembakkan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata ke arah warga Palestina di Kompeks Masjid al-Aqsa. Sejumlah orang Palestina yang terluka juga ditangkap oleh tentara Israel saat mereka berusaha melarikan diri dari serangan tersebut.

Dihantam 150 Rudal Gaza, Israel Tarik Pasukan dari Masjid Al Aqsa

Sejak Senin (10/5/2021) sore, lebih dari 100 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Palestina pendudukan.

Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan, sejak Senin pukul 18, lebih kurang 150 rudal ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah distrik-distrik Zionis di sekitar Gaza.

Militer Israel mengumumkan akan menggunakan semua opsi termasuk serangan darat untuk merespon penembakan 150 rudal dari Gaza.

Angkatan Udara Israel setelah penembakan rudal dari Gaza, melancarkan sejumlah serangan udara ke wilayah itu dan menewaskan 20 orang termasuk sembilan anak-anak, serta melukai 65 lainnya.

Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas, Selasa dinihari mengumumkan telah menangguhkan serangan luas ke Israel setelah rezim itu menarik mundur polisinya dari Masjid Al Aqsa sebelum tenggat waktu yang ditetapkan habis.

Serangan kubu perlawanan Palestina di Gaza dilancarkan setelah Brigade Ezzedine Al Qassam, sayap militer Hamas, Senin petang memberikan batas waktu hingga pukul 18 kepada Israel untuk meninggalkan Masjid Al Aqsa dan wilayah Sheikh Jarrah serta membebaskan tahanan Palestina.

Menlu Yordania: Warga Palestina Pemilik Sah Daerah Sheikh Jarrah

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman al-Safadi mengatakan, warga Palestina yang terancam diusir dari lingkungan Sheikh Jarrah di wilayah Quds pendudukan adalah pemilik sah rumah-rumah mereka.

"Yordania telah menyerahkan dokumen kepada Otoritas Ramallah yang menunjukkan bahwa warga Palestina di Sheikh Jarrah adalah pemilik sah tempat tersebut," tegasnya dalam sebuah pernyataan Jumat (7/5/2021), seperti dikutip Farsnews.

Al-Safadi menyebut pengusiran penduduk dari daerah Sheikh Jarrah sebagai kejahatan dan komunitas internasional harus menghentikan kejahatan ini.

Dia mencatat pembangunan pemukiman Zionis, perampasan tanah dan penghancuran rumah warga Palestina serta pengusiran mereka adalah tindakan ilegal yang mempertegas pendudukan.

"Tindakan internasional segera harus diambil untuk mencegah penggusuran penduduk Sheikh Jarrah dari rumah mereka," imbuh menlu Yordania.

Dalam beberapa hari terakhir, tentara dan pemukim Zionis berulang kali menyerang daerah Sheikh Jarrah di wilayah Quds pendudukan. Serangan ini terjadi setelah pengadilan Israel dalam sebuah putusan ilegal, memerintahkan penggusuran sejumlah rumah warga Palestina di daerah tersebut.

Warga Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah juga melakukan protes besar-besaran, yang ditumpas secara brutal oleh tentara Israel. Puluhan orang Palestina terluka atau ditahan oleh tentara Israel dalam bentrokan di Sheikh Jarrah.

Warga Palestina adalah pemilik sah atas tanah tersebut menurut kesepakatan yang dicapai antara pemerintah Yordania dan Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada tahun 1965.

Suriah: Aksi Zionis di Al Quds, Pembersihan Etnis !

Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keras serangan Zionis terhadap orang-orang Palestina di Baitul Maqdis, dan menilainya sebagai pembersihan etnis.

Kementerian Luar Negeri Suriah dalam pernyataan yang dikeluarkan hari Minggu (9/5/2021) menyatakan bahwa tindakan brutal penjajah Zionis terhadap warga Palestina di Baitul Maqdis adalah operasi pembersihan etnis, dan menyerukan pertanggungjawaban para pejabat rezim Zionis di Dewan Keamanan PBB.

Langkah rezim Zionis merampas daerah Sheikh Jarrah dan pengusiran orang-orang Palestina dari tempat itu memicu protes Palestina yang dibalas dengan aksi represif oleh Israel.

Area Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya, terutama Bab al-Amoud, menjadi arena serangan Zionis terhadap warga Palestina dalam beberapa hari terakhir.

Pada Sabtu (8/5/2021), Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan lebih dari 200 orang Palestina terluka dalam babak baru serangan Zionis.

Warga Palestina di Al-Quds menegaskan tidak akan mengizinkan Israel menjalankan program Yahudisasi Al-Quds dan pembagian waktu dan ruang Masjid Al-Aqsa.

Kelompok perlawanan Palestina juga telah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa rezim Zionis akan menebus dengan harga mahal atas agresi terang-terangannya terhadap orang-orang Palestina di Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds.

Gerakan Sadr Irak Umumkan Kesiapan Bela Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Gerakan Sadr Irak mengumumkan kesiapan kelompoknya untuk membela Masjid Al Aqsa, dan mendukung rakyat Palestina.

Abu Yasser, Selasa (11/5/2021) seperti dikutip IRNA mengatakan, "Setelah Ketua Gerakan Sadr Moqtada Sadr menyampaikan arahannya, kami mengumumkan kesiapan penuh untuk mendukung tempat-tempat suci Islam termasuk Al Quds, dan Masjid Al Aqsa."

Ia menambahkan, "Kami semua patuh pada perintah, dan kami adalah tentara pembela tempat-tempat suci Islam, kami mematuhi perintah komandan kami, dan berharap bisa berhadapan langsung dengan para penjahat rezim Zionis Israel, musuh Tuhan dan musuh kemanusiaan."

Moqtada Sadr di akun Twitternya menulis, "Zionis Israel dengan dukungan dunia internasional kembali melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina dan Al Quds, akan tetapi Najaf adalah pendukung rakyat Palestina, dan musuh Israel."

Ayatullah Sistani Serukan Dukungan Publik Dunia terhadap Palestina

Marja Syiah Irak, Ayatullah Sistani menegaskan kembali dukungannya terhadap perlawanan berani rakyat Palestina yang membanggakan melawan rezim Zionis, dan menyerukan kepada negara-negara bebas di dunia untuk mendukung Palestina.

Kantor Ayatullah Sistani dalam sebuah pernyataan yang disampaikan hari Selasa (11/5/2021) mengatakan, aksi kekerasan yang dilakukan Zionis di area Masjid Al-Aqsa dan wilayah pendudukan lainnya dihadapi dengan perlawanan Palestina.

"Tidak diragukan lagi, ini menunjukkan tingkat perlawanan orang-orang Palestina terhadap penjajahan brutal dan agresi yang terus-menerus dan penjarahan tanah-tanah mereka yang diduduki rezim Zionis," kata Ayatullah Sistani dalam sebuah pernyataan kemarin.

Sebelumnya, Ayatullah Sistani dalam pertemuan dengan Paus Francis, Pemimpin Katolik Dunia menyebut Palestina sebagai contoh paling nyata dari penindasan terhadap suatu bangsa.

Setidaknya, 305 warga Palestina terluka dalam serangan tentara Israel di Kompleks Masjid al-Aqsa, termasuk 153 orang yang dirawat di rumah sakit.

Selama beberapa hari terakhir, pasukan Israel menyerang orang-orang Palestina di Kompleks Masjid al-Aqsa dan daerah sekitarnya, terutama area Bab al-Amoud.

342/