Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ABNA
Minggu

11 April 2021

16.12.52
1130450

Indonesia:

Ledakan Bom Bunuh Diri di Makassar Targetkan Jemaat Gereja

Ledakan Bom Bunuh Diri di Makssar Targetkan Jemaat Gereja

Menurut Kantor Berita ABNA, bom meledak di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar, Minggu (28/3). Polisi menyatakan bom yang meledak merupakan bom bunuh diri.

Kabid Humas Polda SulselKombes Pol E Zulpan menceritakan kronologi ledakan.

"Bisa saya sampaikan, benar diperkirakan (bom meledak) 10.28 wita ledakan diduga bom," kata Zulpan kepada wartawan.

Menurut Zulpan, sejumlah umat dilaporkan terluka dalam kejadian itu. Polisi juga menemukan potongan tubuh manusia. Kata Zulpan, polisi masih menyelidiki ledakan tersebut.

"Berapa jumlahnya (pelaku). Kami kepolisian Labfor akan memastikan lebih jelasnya," katanya.

Sejumlah aparat kepolisian juga sudah mulai berjaga di dekat lokasi 

Gereja Katedral Makassar berada persis di pertigaan Jalan RA Kartini Makassar. Aparat kepolisian yang terlihat di lokasi adalah sejumlah anggota Brimob, Gegana Polda Sulawesi Utara.

Polisi menyebut pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor. Hal itu berdasarkan para saksi mata yang berada di sekitar gereja.

Selain itu berdasarkan informasi dari warga sekitar, awalnya mereka menduga ledakan dari trafo listrik namun ketika mereka datang ke lokasi terlihat potongan tubuh.

Lokasi gereja Katedral, terletak dekat lapangan Karebosi. Saat peristiwa ledakan terjadi, di lapangan tersebut juga sedang dilaksanakan vaksinasi Covid-19.

Jurnalis Transmedia, Ibnu Munzir melaporkan ledakan tersebut tak mengganggu pelaksanaan vaksinasi.

"Bisa dilihat lokasi vaksinasi tidak menganggu aktivitasnya di sana akibat ledakan bom di Gereja Katedral karena lokasi vaksinasi yang terlihat ini ada sekitar 300 meter dari lokasi ledakan bom," tutur Ibnu.

Disebutkan, pelaku yang berjumlah dua orang langsung tewas di tempat dengan motor matic yang dikendarainya. Sementara masyarakat yang terkena dampak luka-luka mencapai 20 orang. Ledakan ini mendapat kecaman banyak pihak. Berikut beberapa fakta dari kejadian bom bunuh diri tersebut:

1. Pelaku Jaringan JAD Terkait Bom Gereja Filipina

Polisi menemukan identitas pelaku pengeboman, yakni seorang laki-laki dan perempuan. Kondisi tubuh keduanya sudah berpotongan, sehingga Kepolisian harus mengidentifikasinya lebih lanjut.

"Kejadian tersebut dilakukan oleh 2 tersangka. Tersangka pertama L (sidik jari identik), sedangkan tersangka kedua masih diidentifikasi," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) dikutip dari detik.com.

Listyo menerangkan L merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). L juga diketahui memiliki keterkaitan dengan peristiwa bom di Gereja Katedral Jolo, Filipina pada 2018 silam.

"L merupakan kelompok JAD yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa pengeboman gereja Katedral Jolo Filipina Selatan pada Januari tahun 2018," ucapnya.

2. Menggunakan Jenis Bom Panci

Listyo juga mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan jenis bom panci dalam melakukan aksinya.

"Tentunya rekan-rekan tahu bahwa ledakan yang terjadi adalah ledakan suicide bom dengan menggunakan bom jenis bom panci," ujar Listyo.

Akibat ledakan ini, polisi menangkap 4 orang tersangka jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, NTB.

"Pasca bom Makassar tersebut, Polri juga telah menangkap 4 orang tersangka terorisme kelompok JAD Bima, NTB," ujar Listyo di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3).

3. Pajak Motor Matic Pelaku Sudah Mati

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dua orang berboncengan mengendarai motor matik dengan nopol DD 5984 MD.

Berdasarkan informasi dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel, pelat nomor DD 5984 MD merupakan sepeda motor matik Honda buatan 2014 dan kepemilikan pertama.

Pajak motor tersebut ternyata sudah habis masa berlakunya dan telah jatuh tempo pembayaran pada 20 Oktober 2020. Total pajak yang harus dibayarkan adalah sekitar Rp 224.040, sudah termasuk pembayaran PKB pokok, PKB denda, SWDKLLJ pokok, dan SWDKLLJ denda.

Tidak dijelaskan matik Honda model apa yang digunakan dalam aksi bom bunuh diri tersebut. Namun, motor matik tersebut memiliki kode ACH1M21B04 AT.

Seorang warga bernama Rais mendengar 2 kali ledakan saat bom meledak. Setelah itu, ada serpihan besi yang terlempar usai ledakan.

"Saya lagi di depan (dekat Gereja Katedral), terus terjadi ledakan 2 kali berturut-turut, terus ada percikan besi," ujar Rais menceritakan detik-detik bom bunuh diri Makassar meledak dikutip dari detik.com.

Ia awalnya mengira ledakan itu berasal dari sebuah tower yang ada di sekitar lokasi kejadian. Saat menuju ke lokasi, dia kaget melihat potongan daging.

"Nah karena saya kaget saya langsung ke sini (lokasi ledakan), itu saya lihat daging-daging, saya kira daging sapi, ternyata ada organ manusia pas saya periksa," ujarnya.

4. Presiden Jokowi Minta Kasut Diusut Tuntas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut angkat bicara mengenai aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/03/2021) sekitar pukul 10.20 WITA.

Jokowi mengatakan dirinya mengutuk keras aksi pengeboman Gereja Katedral ini dan memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku pengeboman hingga ke akar-akarnya.

"Terkait kejadian aksi terorisme di pintu masuk Gereja Katedral, saya mengutuk aksi tersebut. Saya memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan pelaku sampai ke akar-akarnya," tuturnya, Minggu (28/03).