Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

27 Maret 2021

08.39.55
1126768

Menkes RI: Penanganan Pandemi Covid-19 Butuh Waktu Panjang

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memandang tidak ada pandemi yang berakhir hanya dalam waktu satu tahun.

Menurut Kantor Berita ABNA, "Yang namanya pandemi nggak ada yang selesai satu tahun, nggak ada. Selesai 5-10 tahun," kata Menkes dalam webinar UI, dilansir detik hari Jumat (26/3/2021).

Menkes memberikan contoh kasus polio yang sudah muncul sejak tahun 20 tahun lalu sebagai pandemi. Sampai saat ini virus penyebab polio belum juga hilang sepenuhnya walau sudah bisa dikendalikan dengan berbagai upaya pencegahan.

Menurutnya, pandemi umumnya menuntut kita untuk mengubah perilaku. Misalnya, saat pandemi Black Death pada abad ke-14 di Eropa, yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu pada tikus, untuk mengurangi penularannya masyarakat ramai-ramai mengubah kebiasaannya.

Menkes meminta Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi pandemi berikutnya, yang kemungkinan akan kembali terjadi. Untuk itu segala macam strategi pertahanan dalam kesehatan harus dipersiapkan. Misalnya, masyarakat harus adaptif dalam menerapkan protokol kesehatan.

Sebelumnya, riset terbaru memprediksi vaksinasi Covid-19 di Indonesia membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun dengan mempertimbangkan populasi penduduk yang besar, situasi dan kondisinya.

Proyeksi yang dirilis Bloomberg ini melebihi rata-rata dunia selama tujuh tahun untuk bisa menyelesaikan vaksinasi.

CNN Indonesia mengutip Bloomberg melaporkan, Indonesia membutuhkan waktu 10 tahun lebih, sebab hingga saat ini baru tersedia 60.433 dosis vaksin. Padahal, jumlah kasus infeksi mencapai 1,13 juta dengan tingkat kematian mencapai 31,2 ribu orang.

Proyeksi masa vaksinasi di Indonesia diprediksi akan sama dengan India dan Rusia. India juga diprediksi memerlukan waktu 10 tahun lebih untuk menuntaskan vaksininasi, yang saat ini baru mencapai 299 ribu dosis. Padahal, jumlah kasus positif Covid-19 di negara ini telah mencapai 10,8 juta dengan angka kematian mencapai 154,8 kasus.

Menyikapi hasil proyeksi terbaru ini, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Indonesia Kunta Wibawa Dasa Nugraha memandang riset tersebut sejatinya masih belum pasti. Sebab, dinamika karena pandemi masih terus berubah dari waktu ke waktu.

Menurutnya, meskipun vaksinasi selesai sesuai target pemerintah pada kuartal I 2022 kepada 181 juta penduduk atau 75 persen populasi Indonesia, bukan tidak mungkin vaksinasi akan berlanjut lagi di kuartal II 2022.

Ia mengatakan pemerintah Indonesia terus mencari sumber-sumber anggaran untuk penanganan dampaknya. Salah satunya dengan merelokasi anggaran dari pos-pos di sejumlah kementerian/lembaga ke program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Anggaran PEN 2021 mengalami kenaikan dari hanya sekitar Rp356,5 triliun menjadi Rp627,9 triliun.(PH) 

342/