Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Jumat

26 Maret 2021

10.37.39
1126486

Jokowi: Kenaikan Kasus Covid-19 di Eropa-India, RI Jangan Lengah

Presiden RI Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/03/2021).

Menurut Kantor Berita ABNA, Musyawarah Nasional V Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Tahun 2021 dihadiri oleh Ketua APKASI Abdullah Azwar Annas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Pratikno serta jajaran pengurus APKASI yang hadir di istana maupun melalui "video conference".

Dalam pidato pembukaan Apkasi, Presiden Joko Widodo mengingatkan kembali peningkatan penularan COVID-19 di Benua Eropa, India, Brasil, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Kenyataan ini, menurutnya, harus menjadi peringatan bagi seluruh pihak agar tidak terjadi di Indonesia.

Kewaspadaan harus tetap dijaga meskipun di Indonesia perkembangan kasus COVID-19 harian telah menurun signifikan.

“Di Eropa, di India yang sudah turun tahu-tahu melompat sampai 3-4 kali lipat. Kita Alhamdulilah di Januari 2021 pernah di angka 13 ribu kasus harian, 14 ribu kasus, bahkan 15 ribu kasus. Sekarang kita sudah turun dan berada di angka 5-6 ribu kasus dan akan terus kita turunkan,” ujar Presiden di depan para bupati.

Meskipun kondisi Indonesia disebut lebih baik, Presiden mengingatkan kepala daerah jangan sampai lengah.

“Barang ini (Covic-19) tidak kelihatan, di mana juga kita tidak tahu, lewatnya apa kita tidak tahu, media penularannya juga kita tidak tahu, sebab itu satu-satunya jalan tetap waspada dan jangan lengah,” tutur Presiden Jokowi.

Jika Indonesia dapat terus menekan penularan COVID-19, maka pemerintah akan leluasa memberi kelonggaran untuk membuka kembali kegiatan-kegiatan ekonomi agar dapat memulihkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Mengawal Program Vaksinasi dengan Detail

Presiden Joko Widodo mengingatkan para bupati agar tidak lengah meski kasus harian Covid-19 terus menurun.

"Saya titip penanganan pandemik COVID-19, sekali lagi jangan lengah sedikit pun," kata Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Jumat.

"Saya cek kabupaten dan kota dan provinsi selalu saya cek kasus harian, turun, turun, yang sembuh makin banyak tapi tetap lakukan 'test', 'tracing' dan 'treatment', tes, lacak kemudian diisolasi, dirawat, jangan sampai lepas dari ini terutama yang masih zona merah, zona oranye/jingga, harus ditekan terus agar masuk zona hijau," tutur Presiden menambahkan.

Atur Rem dan Gas Bagi Pemulihan Ekonomi

Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa upaya percepatan memang menjadi kunci untuk memulihkan ekonomi domestik saat ini, tapi pemerintah tetap harus menyeimbangkan “rem” dan “gas” dalam menormalisasi aktivitas masyarakat.

Menurut Presiden, menangani COVID-19 bukan hanya mengurus soal kesehatan, tapi juga terkait dengan pertumbuhan ekonomi kota, kabupaten, provinsi hingga ekonomi nasional.

"Tidak mudah. begitu dilonggarkan di satu sektor, kita intip Covid-nya naik tidak? Begitu naik, setop, para bupati juga harus seperti itu. Lihat dibuka sekolah tatap muka terbatas, dicek betul ada kasus harian naik atau tidak? Begitu naik, hati-hati harus ada kebijakan yang cepat, begitu juga kalau buka pasar, kalau Covid-nya kok naik 2 kali langsung setop, kalau tidak, Covid tidak dapat karena naik terus, ekonomi juga tidak dapat turun terus," ujar Presiden menjelaskan.

Menurut Presiden Jokowi, tugas pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan pandemik COVID-19 belum berakhir karena risiko penyebaran COVID-19 masih ada dan juga aktivitas ekonomi yang terus digerakkan.(Antaranews)

342/