Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Kamis

25 Maret 2021

10.21.07
1126149

Vaksinasi Mementalkan Covid-19 dan Infrastruktur Membangun Peradaban

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau vaksinasi Covid-19 di Kediaman Raja Hitu, Kabupaten Maluku Tengah. Jokowi mengatakan vaksinasi berjalan lancar.

Menurut Kantor Berita ABNA, "Pagi hari ini saya melihat proses vaksinasi di sini alhamdulillah berjalan dengan lancar, saya lihat tata kelola manajemennya juga rapi, bagus, dan kita harapkan ini terus dilakukan sampai nanti sesuai dengan target yang telah kita berikan," kata Jokowi seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (25/3/2021). Sebagaimana hasil pantauan Parstodayid dari Detik, Kamis (25/03/2021).

Jokowi berharap kekebalan komunal bisa segera terbentuk. Dengan begitu, kata Jokowi, penularan virus Corona bisa dihentikan.

"Jadi kalau 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin, disuntik, nanti akan terjadi kekebalan komunal, artinya apa? yang namanya Covid-19 mau datang bisa mental dan tidak menularkan lagi dari orang ke orang, dari warga ke warga bisa kita hentikan. Memang ini proses yang masih panjang target kita akhir tahun insyaallah sudah selesai semua asal vaksinasinya berproses seperti ini terus," kata Jokowi.

Vaksin Berjalan Kontinyu, Ekonomi Bangkit Lagi

Selain itu, proses vaksinasi terus dilakukan di berbagai daerah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin dengan begitu ekonomi segera bangkit kembali.

"Kita berharap pandemi ini segera selesai dan ekonomi daerah, nasional, ekonomi provinsi bisa bangkit kembali dan kita bisa bekerja dalam kehidupan sehari-hari seperti biasanya," ucapnya.

Jokowi pun berterima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan termasuk vaksinator atas dedikasinya dalam melakukan vaksinasi.

Pelabuhan Baru, Ambon Jadi Lumbung Ikan Nasional

Masih dalam kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Maluku Tengah, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, Maluku, Kamis (25/3/2021).

Dalam kunjungan tersebut, Budi Karya menjelaskan rencana pembangunan pelabuhan baru Ambon yang terintegrasi dengan pusat kegiatan perikanan, dalam rangka mendukung Provinsi Maluku menjadi Lumbung Ikan Nasional.

Pembangunan pelabuhan baru di Ambon sangat diperlukan mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan, pemukiman dan fasilitas umum perkotaan lainnya, sehingga sulit dikembangkan karena area lahan yang terbatas.

Selain itu, sejumlah kondisi lainnya yang menjadi potensi permasalahan yaitu Pelabuhan cargo dan peti kemas eksisting akan mencapai kapasitas maksimum dalam 10-15 tahun, Teluk Ambon sebagai akses pelayaran keluar dan menuju pelabuhan sangat padat, serta Pelabuhan perikanan yang telah mencapai kapasitas maksimum.

"Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan pembangunan Pelabuhan Ambon Terpadu sebagai pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur," kata Budi Karya.

Menhub mengungkapkan, Kemenhub berkomitmen mendukung ekspor perikanan dengan mendorong konektivitas antara Indonesia dan Australia khususnya konektivitas langsung dari Maluku ke Australia.

Bangun Infrastruktur untuk Membangun Peradaban

Presiden Jokowi menegaskan pembangunan infrastruktur bukan hanya untuk mendirikan bangunan secara fisik tapi juga demi mendorong peradaban baru bagi masyarakat.

"Infrastruktur itu adalah membangun peradaban ini yang sering tidak kita sadari, bahwa infrastruktur membangun peradaban," kata Presiden Joko Widodo di Bandara Kuabang, Maluku Utara, Rabu.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan terminal Bandara Kuabang di kabupaten Halmahera Utara provinsi Maluku Utara.

"Banyak yang bertanya kepada saya kenapa infrastruktur menjadi fokus dalam pembangunan di negara kita Indonesia sekarang ini. Perlu saya sampaikan bahwa infrastruktur bukan hanya fisiknya, tetapi banyak hal yang akan muncul dan berkembang karena dibangunnya infrastruktur," ungkap Presiden.

"Bayangkan misalnya dulu sebelum ada jalan dari Halmahera Utara menuju ke Sofifi kita harus jalan kaki, sekarang setelah jalannya ada berarti bisa naik bus, naik sepeda motor bisa naik mobil, membangun peradaban baru," tambah Presiden.

Ketika bandara hadir di tengah masyarakat, menurut Presiden Jokowi, hal tersebut juga menumbuhkan peradaban baru.

"Misalnya sekarang ada bandara artinya apa? Kita disiplin harus tepat waktu karena datang ke bandara untuk terbang ke kota lain dan jamnya sudah ditentukan kalau tidak akan ditinggal pesawat, itu juga membangun kedisplinan baru, membangun peradaban," ungkap Presiden.

Keberadaan infrastruktur juga menciptakan daya saing sehingga daerah tersebut dapat berkompetisi dengan daerah lainnya.

"Bahwa membangun infrastruktur bukan hanya melulu fisik, tidak, tapi juga membangun sebuah kompetisi, membangun 'competitiveness' daya saing dengan negara-negara lain," tambah Presiden.

Selain itu pembangunan infrastruktur termasuk bandara juga dapat menjadi jalan keadilan sosial serta persatuan dan kesatuan Indonesia.

"Dari Halmahera Utara bisa terbang ke Jakarta, bisa terbang ke Aceh, bisa terbang ke Kalimantan juga bisa terbang ke Timur ke Papua, ini bisa menyatukan," pungkas Presiden.

342/